Trending Post...

Saturday, March 21, 2009

anestesi perisemental, what a helpful method...try it..!!!



udah pernah dapet pasien exo blok mandibula dengan radiolusensi periapikal nggak?
Mo share dikit boleh ya...suatu kali aq dapet pasien, vital sign DBN ,Px Obyektif : Perkusi (+), CE (-) sondasi (-), palpasi (-). sudah dilakukan medikasi sebelumnya karena Dx : gangrene pulpa dengan periodontitis kronis.
sedikit mengingat aja, dalam penggunaan istilah pada penegakan diagnosis, kita sering bingung, apalagi ketika dosen menghendaki kita untuk benar dalam penegakan diagnosis dan tidak mengijinkan kita mencabut sampai diagnosis dinyatakan benar. sekedar info aja ini ada definisi nekrosis pulpa dari medical web end.com " Death of pulp tissue, when the necrosis due to ischemia with superimposed with bacterial infection, it is reffered as Pulp Gangrene". jadi menurut saya kalo di kampus anda dapat info bahwa diagnosis gangrene ditegakkan berdasar pada adanya gas gangrene, maka hal tersebut belum dapat dikatakan benar sebab esensinya bukan dari gas tersebut melainkan dari infeksi yang menyebabkan adanya perlawanan immunologis, perlawanan tersebut berakibat sekresi cairan yang mendesak jaringan pulpa, terjadi iskemi jaringan dan pada akhirnya terjadilah nekrose atau kematian pulpa. jika gas gangrene positif pasca trepanasi maka hal itu akan sangat mendukung penegakan diagnosis gangrene pulpa. dengan demikian apakah mungkin pulpa nekrose tanpa infeksi bakteri?? jawabannya sangat mungkin, kita bahas ini lain waktu ya...
wah jadi ngelantur ni...,ok mari kita bahas mengapa anestesi perisemental lebih menguntungkan daripada sekedar anestesi infiltrasi bukal? kita ingat bahwa pada kasus di atas terdapat periodontitis, sudah dilakukan medikasi sehingga kunjungan berikutnya diagnosis berubah menjadi gangrene pulpa, dilakukan anestesi blok n. alveolaris inferior dengan three step method disertai aspirasi, ditunggu 5-10 menit, anestesi sudah bekerja. dilakukan prosedur exo normal tapi pasien mengeluh sakit pada proses pengungkitan. pada kasus pasien post medikasi periodontitis kronis kadang kita jumpai keluhan sakit padahal perkusi (-). apabila dijumpai hal seperti ini maka perlu dipertimbangkan digunakannya injeksi perisemental, tujuannya tentu mengeliminasi impuls noxius.
injeksi anestesi perisemental ini dapat dicapai dengan memastikan larutan anestesi benar-benar menggenangi ruang diantara sementum dengan tulang alveolus dan usahakan agar sesedikit mungkin larutan yang terbuang, larutan yang selalu keluar dalam jumlah banyak dari marginal ginggiva dan sensasi ringan pada proses deponir menandakan aplikasi yang kurang tepat. biasanya injeksi ini cukup efektif....,selamat mencoba....,salam

7 comments:

Anonymous said...

anastersi perisemntal itu sama dgn anastesi intraligamen y?
oh y,mungkin sy sering mngalami kesulitan dalam menegakkan diagnosa.ada cara yang simpel g?soalnya kalo dikampus,cara menegakkan diagnosa antara dosen yang satu dan yang lainnya,kadang2 beda.masing2 memiliki versi tersendiri.btw,menurut saya, gigi nekrose yaitu gigi yang non-vital oleh karena trauma atau adanya invasi bakteri tanpa melalui proses dekalsifikasi dst.

Dimas Cahya Saputra said...

yap, trimakasih untuk komentarnya. untuk perbedaan cara penegakan diagnosis dari dosen, hal itu juga sering saya alami tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menegakkan diagnosis dengan dasar yang kita kuasai dikombinasi dengan arahan dari dosen.

betul bahwa gigi nekrose adalah gigi yang non-vital, di tulisan tersebut saya hanya ingin menambah bahwa nekrose terkait dengan iskemi jaringan, seperti yang anda katakan tadi berhubungan dengan trauma, invasi bakteri dan lain-lain, tentunya dengan patofisiologi yang berbeda-beda....terimakasih...Salam sejahtera

Anonymous said...

kbetulan sy jg punya psn kayak gtu.. tp gi2 6 atas
D/ GP dg period kronis n sdh luksasi der. 1 perkusi : agak sakit sedikit..
sdh dianestesi,, wkt separasi ggv aman.. tp wkt digoyang (ciieh digoyang mang.. hehe) psn mengeluh sakit.. trus sy ksih lg injeksi intraligamen tp msh sakit..
mungkin injeksinya kurang tepat ya..
minta tlg duong jelasin gmn cara injeksi intraligamennya yg bener2 joss gtu..
thanks before ya maas..
dtunggu infonya =)

puji purba said...

yup, itu sm dengan injeksi PDL jg bkn? pernah dgr, katanya kalo msh sakit wktu dlm proses cabut, suntik PDL gt smpe jarumnya terfiksir gt ..
btw for anonymous : i agree w/ ur comment... memang terkadang beda pendapat mengenai penegakkan diagnosis from our lecturers... aku jg pernah mengalami =( msh binun jg nih,hiks...

dentisia said...

buat anonymus: ini ada saya cuplikkan, semoga membantu

injeksi anestesi perisemental ini dapat dicapai dengan memastikan larutan anestesi benar-benar menggenangi ruang diantara sementum dengan tulang alveolus dan usahakan agar sesedikit mungkin larutan yang terbuang, larutan yang selalu keluar dalam jumlah banyak dari marginal ginggiva dan sensasi ringan pada proses deponir menandakan aplikasi yang kurang tepat. biasanya injeksi ini cukup efektif....,selamat mencoba....,salam

Anonymous said...

biasanya mas kalo waktu koas nemuin kasus radiolusensi periapikal, kalo blok pertama pasien masih terasa sakit waktu diungkit, biasanya kita blok lagi tu mas, dan cara itu kadang berhasil kadng juga gagal, gmn menurut mas dokter? dan kesulitan injeksi intraligamental itu kadang cairan anestesi tidak masuk malah sering keluar, trus pasien gak nyaman. kalo dalam kondisi tidak ada citoject bisa ga mas injeksi intraligamnetal... makasih

Anonymous said...

Aku jg sering ngalami beda diagnosa dgn beda dosen :( yg ada kdg malah di oper2sana sini. Waktu blok anestesi knp ya kadang tdk smp ke n lingualis. Akhirny dtambahin smia pleksus, sama ga ya istilah yg dpake d semua fkg?
Terima kasih.......