Trending Post...

Sunday, September 13, 2009

The Miracle Of Whole Wheat Bread...!!!











Roti gandum lebih menyehatkan dibandingkan dengan roti putih. Selain unggul dalam berbagai zat gizi, roti gandum dapat menurunkan kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung, serta baik dikonsumsi diabetesi. Bila sedang berbelanja di toko roti, terutama di pusat-pusat perbelanjaan, kita akan menemukan roti tawar berwarna kecokelat-cokelatan berlabel “100% Whole Wheat Flour“, itulah roti gandum. Dibandingkan roti putih yang banyak beredar di pasaran, roti gandum memang kurang populer. Selain roti gandum lebih mahal dan sulit didapat, secara psikologis roti putih dianggap lebih bersih, murni, bebas cemaran, dan lebih aman untuk dikonsumsi. Roti putih juga memiliki tekstur yang lebih lembut daripada roti gandum. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang pengaruh kesehatan dari makanan, roti gandum mulai digemari karena lebih menyehatkan daripada roti putih. Gandum UtuhSebenarnya roti gandum dan roti putih tidak jauh berbeda. Keduanya berasal dari gandum. Perbedaannya, roti putih terbuat dari tepung terigu, sedangkan roti gandum dari tepung gandum. Tepung terigu merupakan hasil penggilingan biji gandum yang paling dalam (endosperm), sedangkan tepung gandum hasil penggilingan biji gandum utuh yang hanya dibuang kulit luarnya saja, sehingga kandungan seratnya lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu putih. Itu sebabnya makan roti gandum akan terasa lebih cepat kenyang dan dapat menahan rasa lapar lebih lama. Cara pembuatan roti putih dengan roti gandum juga tidak jauh berbeda. Tepung gandum dicampurkan menggunakan mikser dengan air, ragi, dan sedikit garam hingga merata. Setelah adonan kalis, adonan didiamkan beberapa menit agar gasnya keluar. Setelah itu, roti siap untuk dipanggang. Jika hendak membeli roti gandum, sebaiknya perhatikan label kemasan dengan baik karena terdapat banyak jenis roti gandum. Ada yang 100 persen terbuat dari tepung gandum, ada yang 50 persen campuran tepung gandum dengan 50 persen tepung terigu, dan ada pula yang terbuat dari tepung terigu ditambah tepung gandum dalam jumlah sedikit. Ada juga yang menambahkan karamel agar terlihat seperti roti gandum. Roti gandum asli adalah roti yang terbuat dari 100 persen tepung gandum. Roti gandum yang berkualitas baik dapat dilihat dari remah berwarna gelap dan memiliki butiran-butiran cokelat dari kulit ari biji gandum. Roti gandum asli juga dapat dilihat dari kulit roti (crust) yang lebih gelap dan kasar, sedangkan roti putih cenderung berwarna kuning keemasan. Kaya Serat Pangan Dibanding nasi dan mi yang sering kita konsumsi, roti sebenarnya merupakan sumber energi yang lebih baik. Kandungan energi per 100 gram nasi adalah 178 kkal, per 100 gram mi 86 kkal, sedangkan per 100 gram roti dapat mencapai 248 kkal. Kandungan seratnya juga lebih baik, sehingga dapat menahan rasa lapar lebih lama. Namun, faktor psikologis yang mengatakan “tidak makan nasi berarti belum makan” membuat orang setelah mengonsumsi roti tetap saja belum merasa kenyang. Kandungan gizi roti gandum lebih unggul dibandingkan dengan roti putih. Kandungan serat pangan (dietary fiber) pada roti gandum hampir enam kali lipat kandungan serat pada roti putih. Konsumsi 100 gram roti gandum atau setara dengan empat kering roti, mengandung serat sebanyak 12,2 gram. Sementara 100 gram roti putih hanya mengandung 2,7 gram serat, atau hanya seperenam dari serat yang terdapat pada roti gandum. Selain itu, roti gandum mempunyai kandungan karbohidrat dan energi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan roti putih. Hal itu yang menyebabkan roti gandum baik untuk tujuan diet. Roti gandum dapat membantu menahan rasa lapar lebih lama karena kandungan seratnya tinggi. Menurut Dietary Guidelines for American, kandungan serat yang tinggi juga dapat menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh, dan kolesterol; gula dan natrium; serta membantu mengontrol berat badan. Makanan kaya serat juga dapat memperlambat proses penyerapan energi lebih lama. Hal itu disebabkan makanan kaya serat meningkatkan intensitas pengunyahan, memperlambat proses makan, dan menghambat laju pencernaan makanan. Akibatnya energi yang masuk dalam tubuh lebih efisien, sehingga tidak berubah menjadi lemak. Serat juga meningkatkan ekskresi lemak, sehingga dapat membantu mengurangi berat badan. Roti gandum juga sangat baik bagi penderita sembelit. Menurut Linder (1992), serat pangan dapat melembekkan feses, sehingga mengurangi tekanan pada dinding kolon dan mempercepat pengeluarannya karena gerakan peristaltik usus besar menjadi lebih cepat. Meski demikian, roti gandum sebaiknya dibatasi konsumsinya pada anak-anak balita karena mereka belum memiliki saluran pencernaan yang cukup baik, sehingga belum mampu mencerna makanan tinggi serat seperti roti gandum.Unggul Vitamin dan Mineral Dibandingkan dengan roti putih, roti gandum memiliki keunggulan dalam hal vitamin B2, B6, E, niasin, asam folat, magnesium, besi, tembaga, seng, mangan. Zat besi roti gandum tiga kali lebih banyak daripada roti putih yang belum diperkaya aneka zat gizi, sedangkan vitamin E-nya 16 kali lebih banyak. Kandungan riboflavin {vitamin B2) juga 2,5 kali lebih banyak, niasin (4 kali), vitamin B6 (7,5 kali), dan asam folat (1,6 kali). Tingginya nilai gizi roti gandum nembuatnya tidak kalah dari roti putih yang difortifikasi. Namun, lebih baik membeli roti gandum yang telah ditambah kalsium dan berbagai vitamin. Belakangan ini, roti diperkaya asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA), terutama kelompok omega-3 seperti EPA {asam esikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). Penelitian membuktikan, PUFA dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memusatkan perhatian dan penglihatan (visual}, serta memecahkan masalah. Penting Bagi yang Pramenopause Perempuan yang memasuki usia menopause sebaiknya memperbanyak konsumsi roti gandum yang kaya fitoestrogen. Fitoestrogen bersumbec pada pangan nabati (seperti gandum) dan berperan seperti hormon estrogen pada perempuan yang masih subur. Fitoestrogen menghambat terjadinya menopause, membuat jantung lebih sehat, dan menurunkan risiko kanker. Menopause terjadi ketika indung telur semakin sedikit menghasilkan hormon estrogen. Selama menopause, fitoestrogen akan mengisi reseptor estrogen yang kosong dan memunculkan efek pro-estrogenik. Makanan kaya fitoestrogen juga meningkatkan kandungan mineral pada tulang. Makanan kaya fitoestrogen adalah alternatif untuk pengganti terapi sulih hormon, sebagai salah satu upaya pencegahan osteoporosis.Kejadian penyakit jantung di kalangan wanita usia subur relatif rendah, tetapi angkanya meningkat tajam pada wanita menopause. Berkurangnya estrogen berakibat pada menurunnya peran protektif terhadap jantung. Studi membuktikan, fitoestrogen menurunkan proses aterosklerosis dan menghambat oksidasi kolesterol LDL (low density lipoprotein). Fitoestrogen yang berperan mempertahankan level estrogen, diduga menurunkan risiko kanker payudara dan indung telur. Riset tentang fitoestrogen masih terus berlanjut untuk lebih memantapkan keuntungan dan kerugiannya. Penggunaan fitoestrogen yang bersumber dari makanan diyakini merupakan cara aman untuk mempertahankan aktivitas hormon estrogen di dalam tubuh wanita. Turunkan Kolesterol, Reduksi Penyakit Jantung Roti gandum juga disarankan bagi mereka yang kadar kolesterolnya tinggi. Serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol darah karena serat mampu mengikat asam empedu. Ikatan ini akan keluar bersama feses, lemak, dan kolesterol. Semakin banyak serat pangan dikonumsi, semakin banyak pula asam empedu, lemak, dan kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh bersama feses. Serat pangan dapat mengurangi risiko penyakit kanker yang disebabkan sist

em pencernaan yang tidak sempurna. Serat pangan mampu menurunkan transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat penurunan transit time, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga kesempatan untuk membahayakan tubuh juga semakin kecil. Roti gandum juga dapat mereduksi risiko penyakit jantung. Menurut riset yang dilakukan oleh University of Washington dan dipublikasikan dalam journal of The American Medical Association, konsumsi roti gandum dapat mereduksi penyakit jantung hingga 20 persen! 2 Potong = 1 Mangkuk Beras Merah Roti gandum juga sangat baik bagi diabetesi. Sebuah publikasi yang dikeluarkan American Journal of Public Health, wanita yang mengonsumsi lebih banyak produk gandum utuh seperti roti gandum, risikonya menderita diabetes tipe-2 lebih rendah dibandingkan dengan yang mengonsumsi lebih banyak gandum olahan. Gandum olahan menghasilkan kadar gula darah lebih dari dua kali lipat jumlah yang dihasilkan gandum utuh. Karena gandum utuh menghasilkan kadar gula darah lebih rendah, tubuh tidak perlu memproduksi insulin lebih banyak untuk mengolah makanan tersebut. Tentu saja ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes melitus. Selain itu, gandum utuh mengandung berbagai vitamin dan zat gizi yang berperan penting dalam memperkecil risiko penyakit tersebut. Menurut Dr. Simin Liu dari Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat, konsumsi dua potong roti gandum sama dengan semangkuk beras merah (brown rice) yang dapat menurunkan risiko diabetes hampir sepertiganya. Diabetes tipe-2 terjadi kalau tubuh tidak sanggup memberikan respon terhadap insulin, yaitu hormon yang membersihkan gala darah setelah makan dan menyimpannya di dalam selsel untuk digunakan sebagai energi. Kadar gala darah yang tinggi dapat mempertinggi risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.(senior)

Sunday, August 23, 2009

Puasanya si sakit Maag? itu mah keciiiiiilllll.....Ayo aja...!!! Tapi...??!!!



Bulan Ramadhan adalah bulan dimana para penganut agama Islam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, sehingga orang lebih sering menyebutnya sebagai bulan puasa. Puasa yang dimaksud adalah menahan makan dan minum sejak menjelang matahari terbit sampai matahari terbenam yang kurang lebih berlangsung sekitar 14 jam.

Selama bulan puasa, terjadi perubahan pola makan dan minum. Pada hari biasanya, orang biasa makan 3 kali sehari yaitu makan pagi, siang dan malam. Namun, pada bulan puasa, hanya makan pagi (berupa sahur) dan makan malam (buka puasa), sedang siang harinya tidak ada makanan atau minuman yang masuk.

Pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam, perut yang kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala sakit maag. Pada orang yang sehat keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung serta peningkatan asam lambung.

Tapi bagaimana pada orang yang memiliki gangguan sakit maag. Bolehkah mereka berpuasa? Penderita sakit maag juga manusia biasa yang ingin menjalankan ibadah, tapi ingat juga bahwa ada keringanan untuk yang sakit.

Kenali Sakit Maag Anda

Sakit maag yang sering dirasakan secara medis dikelompokan pada penyakit yang disebut sindrom dispepsia. Menurut definisi, dispepsia adalah rasa tidak nyaman atau rasa sakit di daerah ulu hati disertai rasa mual, kembung, cepat kenyang dan kurang nafsu makan.

Dispepsia secara besar dibagi menjadi dua yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Dispepsia fungsional adalah apabila pada pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas) tidak didapatkan kelainan secara anatomi.

Dispepsia organik adalah kondisi dimana pada pemeriksaan lebih lanjut dengan endoskopi diperoleh kelainan secara anatomi misalnya luka dalam pada lambung dan usus 12 jari; polip pada kerongkongan, lambung atau usus 12 jari; serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH, seorang praktisi kesehatan di RSCM sering mendapat pertanyaan dari pasien yang mempunyai masalah dengan lambungnya dan ingin berpuasa di bulan suci Ramadhan. “Apakah orang sakit maag boleh berpuasa?” atau “Apakah puasa akan memperberat sakit maagnya?”

Dalam survei yang dilakukan beliau di Jakarta pada tahun 2001, dari 93 sampel diperoleh hampir 50% penderita yang disurvei mengalami dispepsia sedang dan berat. Hasil penelitian berbeda di RSCM pada 100 pasien dengan keluhan dispepsia ternyata sebanyak 20% yang mengalami kelainan organik.

Pada penderita dengan gangguan dispepsia terutama jika dispepsia sudah berlangsung kronis dan sudah berbagai macam obat diberikan tetapi dengan hasil belum memuaskan perlu dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan teropong (endoskopi) saluran pencernaan bagian atas.

Puasa Boleh Saja tapi Ada Syaratnya

Pada umumnya penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional. Obat anti asam lambung seperti penghambat reseptor H2 antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin dapat diberikan pada saat sahur dan berbuka untuk mengontrol asam lambung selama berpuasa sehingga keluhan yang timbul saat berpuasa terutama saat perut sudah kosong (6-8 jam setelah makan terakhir) dapat dikurangi.

Untuk penderita dengan kelainan organik khusunya pada penderita tukak lambung atau usus 12 jari akut dan keadaan tukaknya cenderung menyebabkan terjadinya pendarahan atau kanker lambung yang juga selalu berdarah, tidak dapat melaksanakan puasa.

Penelitian di RSCM menginvestigasi dispepsia yang terjadi atau bertambah berat saat pasien melaksanakan puasa. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 80% pasien yang diendoskopi mengalami kelainan organik pada sakit maag umumnya kelainan organiknya hanya ditemukan pada 20% kasus.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa pada pasien yang sudah mempunyai sakit maag yang kronis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah puasa. Apabila ditemukan bisa diobati terlebih dahulu atau melaksanakan puasa dengan tetap minum obat sehingga akibat yang tidak diharapkan terjadi tidak sampai terjadi.

Pada orang yang memang terdapat kelainan organik, puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak terobati dengan tepat. Tetapi jika sakit lambungnya terobati mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal pada umumnya.

Tip Makan untuk Penderita Sakit Maag

Berbagai makanan dan minuman yang harus diperhatikan oleh penderita sakit maag selama bulan puasa, antara lain:

  1. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran (kol, sawi), buah-buahan (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang emngandung gas (minuman bersoda).
  2. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, dan sari buah sitrus.
  3. Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Hal ini menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung seperti makanan berlemak, kue tart, cokelat, keju.
  4. Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makan yang mengandung cuka dan pedas, merica, dan bumbu yang merangsang.
  5. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.

Sumber:
dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH, MMB edited by scientific
http://www.medicastore.com/med/artikel.php?id=210&iddtl=&idktg=&idobat=&UID=20080829194106125.163.25.138

Saturday, August 22, 2009

Puasa? Bau? nggak lagi dunks...!


Selamat datang bulan yang penuh ampunan, dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi sahabat yang menunaikannya. Wah dari judulnya kayaknya kok nggak enak betul ya? tapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa puasa memang akan ber"efek samping" salah satunya adalah bau mulut atau halitosis. hal ini merupakan sesuatu yang boleh dibilang wajar karena terjadi penurunan sekresi saliva/ludah pada orang yang sedang berpuasa. Akan tetapi bau mulut ini bagi sebagian orang akan terasa mengganggu atau bagi yang berpuasa pun akan merasa risih karena mulutnya berbau, tetapi sebenarnya ada kok cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek bau mulut, beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur yang berbahan dasar non-alkohol setelah sikat gigi sehabis makan sahur, tujuannya jelas yaitu untuk mengurangi konsentrasi bakteri ronggga mulut sehingga akan mengurangi aktivitas bakteri yang dapat menimbulkan bau mulut, penggunaannya cukup sekali sehari saja agar tidak mengganggu keseimbangan flora normal ronnga mulut. dalam hal ini juga dipilih obat kumur yang berbahan dasar non-alkohol sehingga tidak menyebabkan mulut semakin kering.
Sebenarnya dianjurkan untuk berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan apakah terdapat faktor-faktor penyebab bau mulut, yang diantaranya adalah gigi yang berlubang, karang gigi, gigi yang mati dan membusuk, dll. Kondisi rongga mulut yang sehat dapat membantu mengurangi bau mulut. Kemudian jangan lupa sikat gigi 3 kali sehari yaitu setelah sahur, setelah berbuka dan sebelum tidur dan jangan lupa banyak2lah minum air putih saat sahur sehingga dapat mengurangi efek dehidrasi, tentu saja kondisi rongga mulut menjadi tidak begitu kering kalau banyak minum air putih.
Wah ternyata sederhana saja ya, sekali lagi selamat berpuasa bagi yang menjalankanya, semoga sukses dan lancar sampai saatnya Lebaran, amin....

Saturday, August 15, 2009

Sensasi tarikan Ngebor memancing Bandeng

Tangerang – Wunwun Mauludi terlihat kesal. Bandeng yang sudah memakan umpannya lolos gara-gara ia salah melakukan tarikan. Padahal tinggal sedikit lagi, tangkapan akan diangkat ke permukaan. Tarikan bandeng yang liar dan kuat memang bisa bikin keder para pemancing. Saking kuatnya, begitu memakan umpan, bandeng akan meloncat ke permukaan.
Read more http://fishing-maniak.blogspot.com

Saturday, August 8, 2009

detikcom : \'Merantau\' Disambut positif di Korea Selatan

title : \'Merantau\' Disambut positif di Korea Selatan
summary : \'Merantau\', film aksi yang dibintangi Iko Uwais menjadi sajian penutup di Puchon International Fantastic Film Festival yang digelar di Korea Selatan pada 16 hingga 26 Juli lalu. Film itu pun mendapat sambutan yang positif. (read more)

detikcom : Dalam Satu Tahun Ada Seribu Balita Cerdas di Indonesia

title : Dalam Satu Tahun Ada Seribu Balita Cerdas di Indonesia
summary : Menyekolahkan anak sejak dini adalah salah satu usaha yang baik dalam meningkatkan kecerdasan bangsa. Menurut data, dalam satu tahu ada seribu balita cerdas di Indonesia.
(read more)

detikcom : Ini Dia 10 Titik Erotis Perempuan!

title : Ini Dia 10 Titik Erotis Perempuan!
summary : Siapa bilang merangsang hasrat bercinta perempuan itu sulit? Anda hanya perlu tahu caranya. Ini dia 10 titik erotis perempuan. (read more)

Friday, August 7, 2009

Mengapa tidak (berani) berdiskusi...???


akhirnya....menulis lagi....,seperti biasa seorang koas ANGATU (angkatan agak tua) hehehe...,harus mulai serius untuk berjuang, blog jadi tidak terurus, maapkan..... well, diskusi....adalah sebuah kata yang agak membuat alergi. saya tidak menyalahkan siapa-siapa karena saya juga demikian. Betapa tidak? sejak dulu kita dididik dengan mentalitas sebuah robot, mendiang YB. Mangunwijaya pernah mengatakan bahwa beliau akan konsentrasi pada kualitas pendidikan dasar, baginya menumbuhkan kemauan anak untuk kritis bertanya tentang ilmu baru adalah modal dasar yang penting untuk mendukung masa depan seseorang. jadi mengapa kita (walaupun telat) tidak memulainya? Dunia KG adalah sebuah dunia yang mencakup 2 ranah berbeda yang saling mendukung satu sama lain, ART & SCIENCE. Mari kita bayangkan betapa dinamisnya ilmu KG, dan mari juga kita bayangkan betapa mengerikannya kalo kita masih berpraktek dengan modal ilmu yang tertinggal katakanlah 30 tahun maka hanya dosa yang membayangi.
Lalu solusi sederhana apa yang bisa ditawarkan??? tidak lain adalah sharing, diskusi, tukar ilmu dan pengalaman dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah "Open Mind". Jangan sampai kita dipermalukan hanya karena malu untuk berdiskusi, MAU?

Gambar by HeyUBabyDotCom

Tuesday, June 23, 2009

Listen to Me Doc, Please....


Komunikasi adalah hal mendasar seperti makan dan istirahat, dengan komunikasi maka keburukan menjadi kebaikan dan kebaikan menjadi kemuliaan. Namun sayang anugerah Tuhan ini sering tidak digunakan atau disalahgunakan, sebenarnya apa yang salah dengan komunikasi di dunia kedokteran?? Seorang anggota Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Khie Chen mengatakan bahwa:

"Dalam hal sengketa medik yang sering terjadi adalah adanya kesenjangan persepsi antara dokter dan pasien. Pasien dan keluarga merasa kurang puas dengan pengobatan yang dilakukan, sedangkan dokter dan rumah sakit merasa sudah melakukan pengobatan secara optimal," (www.gizi.net)

Pernyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa porsi komunikasi dalam setiap kasus "malpraktek" sangat signifikan, mengapa saya beri tanda (".") ? karena memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian kasus yang diakibatkan oleh faktor penyedia layanan kesehatan yang termasuk di dalamnya adalah dokter. Kemudian apa yang harus dilakukan terkait dengan masalah hambatan komunikasi ini?

Banyak yang harus dilakukan, diantaranya adalah merubah beberapa mindset yang sudah sedemikian lama tertanam di benak dokter, sebagai pihak yang memiliki "ILMU" maka sudah sewajarnya seorang dokter melakukan autoevaluasi dalam setiap tindakannya terhadap pasien. mindset yang pertama adalah konsep hubungan dokter-pasien yang diarahkan menuju hubungan Partnership atau kemitraan, benar bahwa dokter memiliki tugas dan kewenangan official sebagai pihak yang berkewajiban untuk menyembuhkan pasien. Namun perlu diingat bahwa pasien sebagai mitra perlu dilibatkan dalam menghadapi "musuh" bersama yaitu penyakit. wujud kemitraan seperti yang dicontohkan oleh dr. chen misalnya adalah hak pasien untuk mendapatkan second opinion, sebagai mitra maka dokter tidak perlu merasa malu atau gengsi untuk bertanya dari sejawatnya.

Yang selanjutnya adalah munculnya suatu kesadaran dokter untuk memahami betul bahwa kerja di profesi mulia ini sangat amat berat, saya jadi ingat ketika saya pernah berdiskusi dengan dosen tentang kejadian dimana saat itu saya sangat kesulitan melakukan pencabutan gigi belakang atas, saya bertanya kepada beliau "dok, kenapa ya kok susah banget padahal saya kemaren barusan aja nyabut gigi pada posisi yang sama???" beliau dengan enteng menjawab "Dek, saya udah nyabut ribuan gigi dan kesimpulan saya hanya satu yaitu kalo kita mencabut 1 juta gigi maka variasi kesulitannya juga 1 juta"
dari pengalaman tersebut maka hendaknya kita menyadari bahwa dokter bekerja dengan memadukan informasi (Px subyektif, obyektif, penunjang) kemudian menganalisis dan memberikan terapi yang paling mendekati jenis penyakit yang dicurigai (yang sebelumnya mungkin ada begitu banyak Differential diagnosis). Bayangkan jika apa yang kita lakukan tersebut tidak diKOMUNIKASIKAN dengan pasien sementara pasien memiliki ekspektasi yang sangat tinggi maka jika terjadi penyimpangan sesedikit apapun maka pasien merasa sangat dirugikan.

Kalo mau jujur, sebenarnya siapa diri kita ini jika dengan arogan bertindak tanpa memberikan informasi, kita seorang dokter, mitra sehat pasien bukan DUKUN bukan pula paranormal apalagi DEWA (maaf untuk dokter dewa SP.PD bukan bermaksud apa-apa, hanya redaksional hehehe....-red)

Akhirnya semoga kita semakin mampu menjadi dokter yangberkualitas dan mampu menjalin kemitraan dengan pasien dengan komunikasi yang baik. (D_mS







Saturday, June 13, 2009

Class II Laser Preparation

Penggunaan laser dalam dunia kedokteran gigi sudah bukan barang baru lagi, berikut adalah salah satu contoh penggunaan laser dalam preparasi kavitas klas II, tunggu ulasannya dalam waktu dekat ya.....

Saturday, June 6, 2009

Class IV esthetic restoration...

Buat rekan-rekan semua, restorasi klas IV tidak harus dengan teknik yang di awang-awang, cukup mirip kok sama yang biasa kita kerjakan, bikin bevelnya pake dipensilin dulu lagi...baru tau hehe..., tapi boleh juga sih...please enjoy it...

Sunday, May 10, 2009

BBBb : Berkembang Bersama...Bersama berkembang...



Penguasaan adalah hal yang terpenting dari suatu ilmu sebab akan menjadi tolok ukur bagaimana nantinya ilmu tersebut diaplikasikan. Meskipun demikian penguasaan tersebut menja

di sia-sia kalau tidak dibarengi dengan update ilmu yang berkelanjutan.

Bertempat di hotel Cakra Kusuma di bilangan Jalan Kaliurang Jogjakarta telah diselenggarakan acara yang berjuluk Dentisia Continuing Education. Acara yang mendapat dukungan dari Ivoclar Vivadent ™ dan PT. Grha Prima Denta ini mengambil tema “The Beauty and Strenght of Dental Composit”, materi yang berkenaan dengan tema tersebut dibawakan dengan sangat menarik oleh drg. Sunyoto seorang praktisi esthetic dentistry yang dengan lugas dan sabar menjelaskan isi dari materi yang terkadang diselingi guyonan segar yang mengundang tawa peserta.

Berbagai aspek dari restorasi estetik komplit dibahas disertai dengan contoh-contoh kasus yang menarik dan teknik-teknik yang aplikatif, sehingga para peserta terbuka mata dan pikirannya untuk mengenal lebih jauh berbagai ilmu yang dasar-dasarnya sudah didapatkan di bangku kuliah dan klinik pendidikan.

Di akhir pertemuan drg. Sunyoto yang akrab dipanggil Cak Nyoto ini tidak lupa menekankan pentingnya suatu konsep pemikiran yang terbuka (open mind), sebagai praktisi kita diharapkan dapat bersikap terbuka terhadap ilmu-ilmu baru dan tidak hanya puas dengan pengetahuan/keterampilan seadanya. Bagi Cak Nyoto sepertinya “haram” hukumnya bila kita menarik diri hanya karena melihat orang lain lebih tahu dan lebih mampu, justru sebaliknya bagaimana usaha kita untuk terus berkembang dan menjadi lebih mampu. Sedikit tips dari beliau, kalau ingin sukses maka kita harus selalu berpikiran terbuka dan kurangi sifat suka berburuk sangka terhadap orang lain.

Demikian awal yang sangat baik ini sudah terselesaikan, ke depan demi kemajuan bersama, akan sangat baik kalau acara semacam ini lebih sering diselenggarakan dengan topik yang lebih hangat dan menarik. D_ms

Saturday, May 9, 2009

Swine Flu...jangan takut..tetap waspada...!


Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan istilah Swine atau babi tidak sepenuhnya benar. Mengapa demikian? karena kandungan genetis yang terdapat pada virus varian terbaru ini terdiri dari 2 jenis gen yang biasa dijumpai pada babi di Eropa dan asia lalu terdapat juga gen yang berasal dari virus flu burung dan juga flu musiman yang biasa menyerang manusia. karena keanekaragaman genetis tersebut virus yang berkode H1N1 ini disebut juga quadruple reassortant virus. Apakah virus ini menular? CDC mengindikasikan bahwa virus ini memang menular dan berkembang pesat antar manusia. Gejala yang timbul pun kurang lebih sama dengan flu musiman hanya biasanya disertai dengan mual, muntah dan diare, ketiga hal ini adalah tanda signifikan dari serangan virus H1N1. Lalu bagaimana dengan penyebaran virus ini? seperti halnya dengan virus flu musiman, virus H1N1 menyebar Airborne, lewat aerosol yang terbentuk saat seseorang yang terinfeksi bersin atau batuk, masa inkubasinya juga serupa yaitu 7 hari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai kemungkinan-kemungkinan media penyebaran, perlu diketahui bahwa dikarenakan virus ini menyebar secara airborne maka tidak benar apabila muncul anggapan bahwa virus ini menular melalui daging babi yang sudah dimasak dengan benar, melalui air layak minum ataupun dari percikan air, dan air dari kolam renang yang sudah didesinfeksi dengan klorin. Bagaimana dengan tindakan pencegahannya? saya ambilkan dari web CDC, berikut ini beberapa tindakan yang perlu dilakukan...

Take these everyday steps to protect your health:

  • Cover your nose and mouth with a tissue when you cough or sneeze. Throw the tissue in the trash after you use it.
  • Wash your hands often with soap and water, especially after you cough or sneeze. Alcohol-based hand cleaners are also effective.
  • Avoid touching your eyes, nose or mouth. Germs spread this way.
  • Try to avoid close contact with sick people.
  • Stay home if you are sick for 7 days after your symptoms begin or until you have been symptom-free for 24 hours, whichever is longer. This is to keep from infecting others and spreading the virus further.
Dan berikut beberapa tanda baik pada anak maupun dewasa.......

In children, emergency warning signs that need urgent medical attention include:

  • Fast breathing or trouble breathing
  • Bluish or gray skin color
  • Not drinking enough fluids
  • Severe or persistent vomiting
  • Not waking up or not interacting
  • Being so irritable that the child does not want to be held
  • Flu-like symptoms improve but then return with fever and worse cough

In adults, emergency warning signs that need urgent medical attention include:

  • Difficulty breathing or shortness of breath
  • Pain or pressure in the chest or abdomen
  • Sudden dizziness
  • Confusion
  • Severe or persistent vomiting
  • Flu-like symptoms improve but then return with fever and worse cough
Bagaimana dengan pengobatannya??? seperti halnya dengan Avian Influenza, sampai saat ini belum ditemukan antivirus yang terbukti ampuh untuk melawan virus H1N1. CDC merekomendasikan penggunaan oseltamivir atau zanamivir. selain itu perlu juga peningkatan imun tubuh karena bagaimanapun juga patut diingat bahwa virus adalah Self Limiting Disease yang artinya biarkan virus tersebut dimunahkan oleh sistem kekebalan tubuh.

Last but not least, sekali lagi jangan panik sebab hanya akan memperburuk situasi yang sudah ada, akan lebih baik jika kita tenang untuk mencermati perkembangan dan lakukan tindakan pencegahan, salam sehat sahabat semua.....(d_ms)

artikel ini dapat pula dibaca di www.dentisia.com

Saturday, March 21, 2009

anestesi perisemental, what a helpful method...try it..!!!



udah pernah dapet pasien exo blok mandibula dengan radiolusensi periapikal nggak?
Mo share dikit boleh ya...suatu kali aq dapet pasien, vital sign DBN ,Px Obyektif : Perkusi (+), CE (-) sondasi (-), palpasi (-). sudah dilakukan medikasi sebelumnya karena Dx : gangrene pulpa dengan periodontitis kronis.
sedikit mengingat aja, dalam penggunaan istilah pada penegakan diagnosis, kita sering bingung, apalagi ketika dosen menghendaki kita untuk benar dalam penegakan diagnosis dan tidak mengijinkan kita mencabut sampai diagnosis dinyatakan benar. sekedar info aja ini ada definisi nekrosis pulpa dari medical web end.com " Death of pulp tissue, when the necrosis due to ischemia with superimposed with bacterial infection, it is reffered as Pulp Gangrene". jadi menurut saya kalo di kampus anda dapat info bahwa diagnosis gangrene ditegakkan berdasar pada adanya gas gangrene, maka hal tersebut belum dapat dikatakan benar sebab esensinya bukan dari gas tersebut melainkan dari infeksi yang menyebabkan adanya perlawanan immunologis, perlawanan tersebut berakibat sekresi cairan yang mendesak jaringan pulpa, terjadi iskemi jaringan dan pada akhirnya terjadilah nekrose atau kematian pulpa. jika gas gangrene positif pasca trepanasi maka hal itu akan sangat mendukung penegakan diagnosis gangrene pulpa. dengan demikian apakah mungkin pulpa nekrose tanpa infeksi bakteri?? jawabannya sangat mungkin, kita bahas ini lain waktu ya...
wah jadi ngelantur ni...,ok mari kita bahas mengapa anestesi perisemental lebih menguntungkan daripada sekedar anestesi infiltrasi bukal? kita ingat bahwa pada kasus di atas terdapat periodontitis, sudah dilakukan medikasi sehingga kunjungan berikutnya diagnosis berubah menjadi gangrene pulpa, dilakukan anestesi blok n. alveolaris inferior dengan three step method disertai aspirasi, ditunggu 5-10 menit, anestesi sudah bekerja. dilakukan prosedur exo normal tapi pasien mengeluh sakit pada proses pengungkitan. pada kasus pasien post medikasi periodontitis kronis kadang kita jumpai keluhan sakit padahal perkusi (-). apabila dijumpai hal seperti ini maka perlu dipertimbangkan digunakannya injeksi perisemental, tujuannya tentu mengeliminasi impuls noxius.
injeksi anestesi perisemental ini dapat dicapai dengan memastikan larutan anestesi benar-benar menggenangi ruang diantara sementum dengan tulang alveolus dan usahakan agar sesedikit mungkin larutan yang terbuang, larutan yang selalu keluar dalam jumlah banyak dari marginal ginggiva dan sensasi ringan pada proses deponir menandakan aplikasi yang kurang tepat. biasanya injeksi ini cukup efektif....,selamat mencoba....,salam

Thursday, March 19, 2009

Exo gigi posterior "mangkok" Sapa Takuuut !!!


Hai jumpa lagi sahabat denta, maaf banget karena kesibukan (halah...!)akhirnya muncul lagi. ide tulisan ini muncul gara-gara ada beberapa teman yang misuh-misuh (baca: mengumpat) gara-gara 3 jam exo gigi 46 yang ada pulpa polipnya. sekedar sharing aja, terus terang kalo ketemu yang model kaya gini memang agak menyebalkan tapi boleh dong kita optimis dulu sebelum nantinya keringetan hehehe....
pada kasus seperti ini ada baiknya temen2 memperkirakan dinding sisa dari gigi yang akan dicabut. jangan ragu untuk melakukan odontotomy jika memang diperkirakan sisa mahkota kurang memungkinkan untuk dilakukan pencabutan secara utuh, diskusikan dengan dosen apa yang akan anda lakukan, ya....biar aman dan siapa tau dapet trik khusus dari dosen (ampuh lho!!) pertimbangkan lagi rencana yang akan dilakukan bahkan kalo memang memerlukan prosedur odontektomi kenapa tidak? "what a bloody dentistry!!! hehehe....., saya mengusulkan hal ini karena pada saat di lab klinik Bedah Mulut saya terlalu konservatif sehingga beberapa kasus yang seharusnya bisa selesai cepat malah jadi lama gara-gara kurang memperhatikan kesesuaian metode dengan tingkat kesulitan.
Oya ada lagi, saya sarankan sebaiknya jangan selalu menganggap bahwa odontektomi hanya sah dilakukan pada pencabutan gigi impaksi, bila memang diperlukan pada pencabutan biasa dengan tendensi komplikasi ya sebaiknya dilakukan saja prosedur tersebut, jangan sampai pasien sudah lemes baru anda memutuskan untuk melakukan prosedur lanjutan...,salam....

Tuesday, February 10, 2009

Kaping atau.....????


Dalam praktek sehari-hari tidak terlepas dari apa yang dinamakan kecenderungan pribadi, seorang doktergigi mungkin juga selalu menghadapi apa yang dinamakan dilema. ketika pasien datang dengan keluhan yang mengarah pada diagnosis pulpitis irreversibel tapi pasien merasa tidak terlalu terganggu, apa yang akan dilakukan?

ada yang berpendapat yaaaa...diobati dulu...sapa tau sembuh dan tidak perlu perawatan saluran akar. tapi ada juga yang langsung melakukan devitalisasi dan dilanjutkan dengan PSA.

Menurut saya tidak masalah apapun tindakan yang diambil, bahkan melakukan model perawatan konvensional kaya mumifikasi pulpapun sah-sah saja toh tujuannya kan menghilangkan "sakit" dan mengembalikan fungsi gigi. tinggal sekarang bergantung pada sejawat sekalian untuk menentukan pilihan kepada pasien. ada cara sederhana untuk mengetahui tindakan apa yang paling tepat bagi sejawat, coba aja tiap kali merawat pasien trus merenung sebentar kemudian tanyalah kepada diri kita sendiri, maukah kita dirawat seperti apa yang kita lakukan pada pasien kita??? jika jawabannya YA, berarti perawatan yang anda lakukan is absolutely correct...,Try It....!

Friday, January 16, 2009

wah gawat....citoject oh citoject...


apa yang saya tulis kali ini berkaitan dengan kejadian yang saya alami sendiri. teman2 pasti sudah tidak asing dengan apa yang dinamakan dengan suntikan intraligamental yang salah satu produk syringe-nya adalah citoject buatan Haeraus-Kulzer. bukan merk yang akan saya angkat di sini tapi indikasi jenis suntikan ini yang kadang-kadang diselewengkan.

dalam protap deponir suatu cairan anestesi, diperlukan adanya suatu aspirasi, tujuan dilakukannya aspirasi adalah untuk mengetahui apakah terjadi trauma pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan masuknya cairan anestesi ke dalam sirkulasi darah, tau sendiri kan efeknya???

dalam prosedur ekstraksi biasanya injeksi intraligamental digunakan untuk meningkatkan efek anestesi/penunjang pada anestesi blok. atau digunakan pada kasus dimana terdapat inflamasi sehingga tidak memungkinkan digunakan metode infiltrasi. trus kok gawat kenapa ????

ketika menghadapi pasien di klinik terkadang operator sering menggampangkan suatu prosedur anestesi dan cenderung tidak memahami jenis anestesi yang akan digunakan. bahkan metode anestesi masing-masing jenis syringe pun sering tidak dipahami sehingga sering terjadi penggunaan syringe jet (intraligamental syringe) untuk melakukan prosedur blok maupun infiltrasi. bagaimana mungkin hal ini "tega dilakukan", padahal aspirasi dalam teknik anestesi sangat mutlak dilakukan, bahkan pada regio palatal pun menurut Malamed perlu untuk dilakukan aspirasi pada regio tertentu yang dicurigai terdapat pembuluh darah.

semoga tulisan kecil ini dapat menjadi pertimbangan dan masukan, salam !