tag:blogger.com,1999:blog-49835807303973277852024-02-29T06:44:12.932+07:00Berbagi bersama drg. Dimas C. SaputraSenyum Anda Mencerahkan DuniaUnknownnoreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-73624422496503282702013-06-21T13:48:00.003+07:002013-06-21T13:51:01.705+07:00Direct Composite Onlay pada Gigi #25 dengan Penguat Pasak Fiber<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHh_q7Ss85_aNrxBqZ0XIVQMNUjWz0NvLbyPq03QGSgjdvF-RRPXPcvLwDXEJIru8dv6lkUor2iP6xwMinLL8gG_xHAYN9iUomAw6CasmfIdCDFoUyaqkBIsPE6wA7W_bqVZzbSMQU6Dnn/s1600/siscablog.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHh_q7Ss85_aNrxBqZ0XIVQMNUjWz0NvLbyPq03QGSgjdvF-RRPXPcvLwDXEJIru8dv6lkUor2iP6xwMinLL8gG_xHAYN9iUomAw6CasmfIdCDFoUyaqkBIsPE6wA7W_bqVZzbSMQU6Dnn/s320/siscablog.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan gigi pasca RCT kadang diakhiri dengan pembuatan crown baik all ceramic crown maupun all porcelain crown. Namun pada kasus kali ini dengan pertimbangan struktur gigi yang masih relatif baik maka diputuskan pembuatan restorasi direct composite filling dengan reduksi oklusal menyerupai preparasi onlay. Dengan demikian diharapkan tidak dilakukan pengurangan jaringan keras yang masif.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pasien datang dengan keluhan gigi ngilu berdenyut sejak 1 minggu yang lalu, terutama saat makan atau minum dingin dan rasa ngilu tidak langsung hilang ketika berhent mengkonsumsi makanan atau minuman dingin. Sebelumnya saya mau curhat dulu, bahwa seringkali pada kasus seperti sejawat melakukan tes vitalitas dengan uji termal dingin, kalau boleh saya sarankan untuk tidak melakukannya hanya karena tuntutan prosedur diagnosis, lihat kondisi dan keluhan maka segera diambil kesimpulan bahwa gigi masih vital dan tidak perlu menambah penderitaan pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian ditegakkan diagnosis pulpitis irreversibel akut, dilakukan prosedur PSA vital dengan didahului dengan anestesi yang adekuat. Setelah pengambilan saraf dilakukan maka dilanjutkan prosedur PSA dengan teknik crowndown menggunakan protaper hand use dari mailefer Dentsply. Prosedur crowndown akan dijelaskan pada posting berikutnya (kalau sempat ^^). </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.dental-billig.de/images/protapermanuell.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="194" src="http://www.dental-billig.de/images/protapermanuell.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah dilakukan pengisian saluran akar dilanjutkan dengan pemasangan pasak penguat berbahan fiber atau lebih dikenal dengan pasak fiber/ fiber post yang sudah dibuat di pabrik atau prefabricated fiber post. Untuk kasus ini saya menggunakan pasak fiber Easy post dari Dentsply.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.dentishop.es/media/catalog/product/cache/1/small_image/170x/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/0/0/007182_x_post_stifte.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.dentishop.es/media/catalog/product/cache/1/small_image/170x/9df78eab33525d08d6e5fb8d27136e95/0/0/007182_x_post_stifte.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementasi dilakukan dengan semen berbahan resin U-100 dari 3M ESPE yang menggunakan sistem clicker sehingga hemat bahan, bandingkan dengan sistem automix dengan mixing tip walaupun diklaim lebih homogen. Menurut saya tidak begitu penting, mencampur bahan seberapa susah sih? toh dengan sistem clicker jumlah masing-masing base dan katalis sudah pasti sama. keunggulan lainnya adalah U-100 tidak memerlukan prosedur yang rumit dan......, silakan dicari sendiri ya daripada nanti saya dikira salesnya 3M hehehehe.......</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i.ebayimg.com/t/3M-ESPE-RelyX-U100-Unicem-Dental-Cement-Clicker-A2-/00/$(KGrHqEOKpYE3uCJ6C9wBOHN0pgdy!~~_35.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i.ebayimg.com/t/3M-ESPE-RelyX-U100-Unicem-Dental-Cement-Clicker-A2-/00/$(KGrHqEOKpYE3uCJ6C9wBOHN0pgdy!~~_35.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah aplikasi pasak fiber dilakukan preparasi jaringan keras gigi dengan reduksi oklusal, tahap ini harus mendapatkan interocclusal clearance minimal 2 mm untuk ketebalan resin komposit. Preparasi diakhiri dengan pembuatan kontrabevel sirkumferensial. Pada area gingival lakukan pemotongan enamel dengan micro preparation diamond bur agar didapatkan fresh cut enamel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Prosedur selanjutnya dipersilakan menggunakan imajinasi, bayangkan anatomi gigi premolar dengan baik. Teknik direct composite onlay sebaiknya dihindari jika operator kesulitan dengan persepsi anatomis. Prosedur penumpatan seperti biasa dengan mengetsa gigi dengan asam fosfat 37% selama kurang lebih 15 detik dimulai pada bagian enamel. jangan lupa mengoleskan silane pada semen resin untuk menambah adhesi antara semen resin dengan bahan resin komposit. Resin komposit yang digunakan adalah Z250 tipe P60 khusus gigi posterior dari 3M ESPE yang keunggulannya dapat anda cari sendiri dengan alasan yang kurang lebih sama dengan yang sebelumnya heheheheh...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.servi-dent.com/new/wp-content/uploads/2013/02/2013-02-04_16-39-38_746-1024x768.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://www.servi-dent.com/new/wp-content/uploads/2013/02/2013-02-04_16-39-38_746-1024x768.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Setelah beberapa saat kemudian demikian hasil tumpatan yang nubie buat, silakan mencaci maki tapi dala<u>m</u> hati saja hehe.....<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqaEURLnAllz6yCE6FV4yKD1T7QsRLuRjp8kFpiYpVHguel_6neb19ZRhq1dltaMsGgRobOnR5RhQUJuuSmFLNuVhkEWAulSwLkOpJgHQ3yMaUpkNkGpygxIZW8Z8eSpKKIlVNj2UK4zKJ/s1600/siscablog1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqaEURLnAllz6yCE6FV4yKD1T7QsRLuRjp8kFpiYpVHguel_6neb19ZRhq1dltaMsGgRobOnR5RhQUJuuSmFLNuVhkEWAulSwLkOpJgHQ3yMaUpkNkGpygxIZW8Z8eSpKKIlVNj2UK4zKJ/s320/siscablog1.jpg" width="320" /></a></div>
Sekian semoga bermanfaat, salam....<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-14748324033821024542013-04-28T11:39:00.001+07:002013-04-28T11:54:18.111+07:00One Visit Light Activated Dental Whitening<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMrRLrf69CC3AMEcIksoUzUifqFCn9Fd2giRvU_Oqi-ig-UmG4ZgAPOPL2ZhpwetmA6vv9UxNb48IR1D0nR2Ha3Vb_rK-Z59ltbgvUeF8PbsTFPp3bovUYybv_jVEa4UyaTzGDwWJDzSzO/s1600/kompilasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMrRLrf69CC3AMEcIksoUzUifqFCn9Fd2giRvU_Oqi-ig-UmG4ZgAPOPL2ZhpwetmA6vv9UxNb48IR1D0nR2Ha3Vb_rK-Z59ltbgvUeF8PbsTFPp3bovUYybv_jVEa4UyaTzGDwWJDzSzO/s320/kompilasi.jpg" width="320" /></a></div>
Beberapa waktu yang lalu saya pernah memposting tulisan mengenai perawatan pemutihan gigi satu kunjungan. Pada perawatan tersebut menggunakan metode kimiawi murni. Kali ini masih sama namun bahan dan alat yang digunakan sedikit berbeda. Jika sebelumnya menggunakan metode aktivasi kimia murni maka kali ini saya akan memposting perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar tampak atau Light Activated Dental Whitening.<br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
Perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar memiliki keunggulan diantaranya adalah hasil yang lebih putih dan relatif tidak membuat gigi menjadi sensitif. Keunggulan tersebut menjadikan perawatan pemutihan gigi dengan aktivasi sinar tampak lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan pemutihan gigi dengan aktivasi kimia. Hal ini berhubungan erat dengan keluhan pasien yang merasa giginya lebih tidak ngilu jika dibandingkan dengan metode aktivasi kimia murni serta peningkatan level putih yang lebih tinggi.<br />
<br />
Pada beberapa pengamatan hasil perawatan, dapat diambil kesimpulan bahwa pada kasus diskolorasi yang sangat berat disarankan untuk menggunakan metode pemutihan dengan aktivasi sinar. Demikian juga apabila pasien sudah memiliki tingkat kecerahan gigi yang baik (putih) namun masih ingin lebih putih lagi. <span style="background-color: transparent;">Pemutihan gigi dengan aktivasi kimia lebih dianjurkan pada kasus diskolorasi sedang. Jika dikolorasi terlalu berat, maka pemutihan dengan metode kimia murni kurang memuaskan, demikian juga apabila sudah putih atau diskolorasi yang terlalu ringan, juga akan memberikan hasil yang tidak terlalu memuaskan.</span><br />
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyqDIDm3W6wjwNSRmmv_0bJhgZpnJvaNyPIZfUfOT3efX3g3qjJp8dbQMFq4glM4uAth5XmxSMvD6nBFRPiungY1TUNG_X5LlKt0c5Nc5V8GpJh8TnMfVx7TIwsnLdItrIifJqg992rPSc/s1600/treatment.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyqDIDm3W6wjwNSRmmv_0bJhgZpnJvaNyPIZfUfOT3efX3g3qjJp8dbQMFq4glM4uAth5XmxSMvD6nBFRPiungY1TUNG_X5LlKt0c5Nc5V8GpJh8TnMfVx7TIwsnLdItrIifJqg992rPSc/s320/treatment.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent;"><br /></span>
Pemutihan gigi dengan metode apapun biasanya tidak efektif pada kasus diskolorasi yang sangat amat berat misalnya pada kasus diskolorasi internal terutama yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan (tetrasiklin), kelainan pada masa pertumbuhan (fluorosis, mottled enamel, dll). Apabila anda ingin memutihkan gigi, saya anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dan tanyakan kepada dokter gigi anda apakah kasus yang anda alami dapat diperbaiki dengan metode pemutihan gigi baik aktivasi kimia murni maupun dengan aktivasi sinar. Jika tidak dapat dilakukan pemutihan gigi maka dokter gigi anda akan memberikan alternatif jenis perawatan lainnya misalnya dengan memberi lapisan dengan bahan tambal estetik (direct composite veneer) atau dengan lapisan gigi poselen (indirect thin porcelain veneer).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHmo6rpPhpZniwBP3nBi-8YKuo-yodJ_pb1pESaajrHcfbi0DCuLk_URXxBVfJL7sQMYbb8703CSzwD6Nl-XgNADLlW0kOWnPtgGN6sFY52AiyppVZarwnzWE7e8nv2x54OPZeCsJq7uE/s1600/gambar+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHmo6rpPhpZniwBP3nBi-8YKuo-yodJ_pb1pESaajrHcfbi0DCuLk_URXxBVfJL7sQMYbb8703CSzwD6Nl-XgNADLlW0kOWnPtgGN6sFY52AiyppVZarwnzWE7e8nv2x54OPZeCsJq7uE/s320/gambar+3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-80097628789307217232012-11-28T10:06:00.000+07:002012-11-28T10:06:35.833+07:00Tambalan Estetik Resin komposit Satu kunjungan Pada Gigi depan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.henrykimdds.com/cap.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" src="http://www.henrykimdds.com/cap.jpg" width="320" /></a></div>
Terdapat beberapa penanganan kasus gigi berlubang atau pecahnya tambalan pada gigi depan. beberapa dokter gigi sering menyarankan untuk membuat suatu selubung yang terbut dari porselen. Meskipun terlihat bagus namun perawatan selubung porselen tersebut bukanlah tanpa masalah.<br />
<br />
Pada beberapa kejadian terdapat kemungkinan terjadinya lubang dibagian gigi yang dekat dengan gusi. hal ini biasanya disebabkan oleh adanya gap akibat preparasi tonggak yang kurang baik. preparasi yang kurang baik tersebut dapat berupa kesalahan sudut pengambilan jaringan sehat sehingga terjadi permukaan yang tidak berkontak dengan selubung. Daerah tidak berkontak tersebut apabila tidak terlalu besar maka biasanya dapat terkompensasi oleh semen yang digunakan untuk menempelkan (sementasi). Namun pada gap yang terlalu besar, kadang semen tidak mampu untuk menutup gap tersebut. akibatnya adalah gap tersebut akan menjadi tempat makanan masuk dan meningkatkan aktivitas bakteri. Apabila berlangsung lama akan terjadi lubang gigi dibalik selubung.<br />
<br />
Pada kasus lubang yang cukup besar pada gigi-gigi depan mungkin dapat dipertimbangkan untuk dilakukan penambalan langsung dengan bahan tambalan estetik yang sewarna gigi. pada contoh kasus seperti pada foto di bawah ini.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlmdWmSkLZaUOimsF6bdAAmYSSbp9pXE45Ob5ezqffT8boFZ53hyphenhyphenEhJXwjDtR2w7JpuWY34oY5FxhGzmbOsnx3S5CR8e8zpWAKS77PC2ugKkZTmfT_OswVXx9zefaTOSLcCWviZ7N_96XG/s1600/gambar+1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlmdWmSkLZaUOimsF6bdAAmYSSbp9pXE45Ob5ezqffT8boFZ53hyphenhyphenEhJXwjDtR2w7JpuWY34oY5FxhGzmbOsnx3S5CR8e8zpWAKS77PC2ugKkZTmfT_OswVXx9zefaTOSLcCWviZ7N_96XG/s320/gambar+1.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Terdapat lubang pada gigi seri kedua sebelah kiri atas. pasien datang dengan keluhan tambalan lama pada giginya terasa goyang namun tidak sakit. setelah dilihat memang terdapat suatu tambalan yang goyah karena sudah tidak berikatan lagi dengan permukaan struktur gigi yang masih sehat.<br />
<br />
Kemudian ditawarkan kepada pasien untuk dilakukan penambalan estetik secara langsung. Kebetulan pasien juga tidak memiliki banyak waktu dan akan segera pergi ke luar kota untuk acara tertentu. Saya menggunakan bahan tambal estetik dari 3M seri Z350 nanofilled.<br />
<br />
Dengan menggunakan teknik lapis, dilakukan penambalan dengan menempatkan lapisan demi lapisan, mulai dari lapisan palatal sampai labial. Untuk permukaan palatal, saya menggunakan komposit warna enamel dengan menggunakan selluloid strip dengan fiksasi jari. Kemudian dilanjutkan dengan lapisan dentin dengan menggunakan komposit warna dentin, pada lapisan dentin lakukan pembentukan lapisan dentin menyerupai jari sehingga nanti didapatkan efek translusen.<br />
<br />
Kemudian tambahkan lapisan body dengan komposit warna body kira-kira pada 2/3 mahkota ke arah marginal. pada lapisan akhir saya menggunakan komposit warna enamel, pada fase ini saya menggunakan bantuan alat yang bernama Comporoller dari Kerr<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.nature.com/bdj/journal/v199/n7/images/4812827-i1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.nature.com/bdj/journal/v199/n7/images/4812827-i1.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Pada lapisan akhir dengan warna enamel tersebut adalah fase yang menentukan berkaitan dengan hasil estetik akhir dari tambalan. Perhatikan kesesuaian garis transisi baik pada sisi mesial maupun distal pada aspek aproksimal. Terakhir lakukan konturing dengan menambahkan efek garis vertikal maupun horizontal dengan menggunakan kuas. pastikan kuas yang digunakan bulunya tidak rontok. Pembentukan efek vertikal dapt juga menggunakan comporoller dikombinasi dengan penggunaan kuas.<br />
<br />
Berikut ini adalah hasil dari perawatan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggolrLOI-Ohv8nFSQ6N6tHG51gpm_jVolPW6uLssHECMAhgpI6GBYs8wAv651NC0x7HE1OXgBsU6-crhtvZFaQABEfPX-9byq-MiPcB8DrTA60E1rVGFDV9S6Lqn1yGk4p1BbjkZp93NuL/s1600/gambar+2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggolrLOI-Ohv8nFSQ6N6tHG51gpm_jVolPW6uLssHECMAhgpI6GBYs8wAv651NC0x7HE1OXgBsU6-crhtvZFaQABEfPX-9byq-MiPcB8DrTA60E1rVGFDV9S6Lqn1yGk4p1BbjkZp93NuL/s320/gambar+2.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Kemudian gambar berikutnya adalah hasil sebelum dan sesudah perawatan jika disandingkan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX7sIYdhcdf0eN4-ONvFNdqGCXr5NaZFH0l0fF-L5whpLX7Pwpy8vDaF3NnqqmaL7mcNkTmFVsG-tDQRIdfvd_iNdH6rb66fiMQQBRKmt2mF1dGdIR6sJmmxaM_ZhdYNANE2xsBe9HQj7f/s1600/gambar+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX7sIYdhcdf0eN4-ONvFNdqGCXr5NaZFH0l0fF-L5whpLX7Pwpy8vDaF3NnqqmaL7mcNkTmFVsG-tDQRIdfvd_iNdH6rb66fiMQQBRKmt2mF1dGdIR6sJmmxaM_ZhdYNANE2xsBe9HQj7f/s320/gambar+3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Kesimpulannya adalah, perawatan penambalan langsung dengan bahan tambal komposit dapat menjadi pilihan yang lebih baik jika dibandingkan dengan perawatan dengan selubung. Tampak pada gambar bahwa gigi yang direstorasi dengan selubung tampak berwarna lebih mencolok dibandingkan dengan gigi-gigi asli. Hal ini disebabkan oleh pemantulan sinar pada permukaan selubung. Pada selubung dengan bahan porselen, seperti terlihat pada gigi seri pertama kanan dan kiri atas, tampak lebih terang. Sinar pada permukaan porselen akan dipantulkan hampir seluruhnya. Sedangkan pada bahan restorasi komposit, pantulan sinar menyerupai pantulan sinar pada gigi asli. <i>dms</i><br />
<br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-21357441409415811332012-06-13T11:51:00.000+07:002012-06-13T12:02:04.043+07:00One Hour Dental whitening Pasca Perawatan Kawat Gigi<div id="textcontentdetail" style="text-align: justify;">
<div id="text">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiytlo5ApwZzvAkNqdGQLWwhTSaMclpNVHaHa4CTgmNZ3yN5ezZRoVcKarfL8_-19i_X9vgrko4cKBtW5eMSbyJ5pqLL_H1aIk8Qd6GoCKmaO9myA2bhiRIReVcBcfNBxIaP-Q8u3JcHwx8/s1600/page_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiytlo5ApwZzvAkNqdGQLWwhTSaMclpNVHaHa4CTgmNZ3yN5ezZRoVcKarfL8_-19i_X9vgrko4cKBtW5eMSbyJ5pqLL_H1aIk8Qd6GoCKmaO9myA2bhiRIReVcBcfNBxIaP-Q8u3JcHwx8/s200/page_1.jpg" width="200" /></a>Perawatan behel biasanya memerlukan waktu yang
relatif lama. Dalam jangka waktu tersebut tentu upaya pembersihan gigi
menjadi tidak maksimal. Behel gigi memudahkan sisa makanan untuk
menempel. Dokter gigi biasanya menyarankan untuk lebih telaten
membersihkan gigi selama perawatan behel dengan sikat gigi khusus. Namun
tidak semua pasien patuh membersihkan gigi dengan telaten.<br />
Efek yang didapat adalah semakin mudahnya gigi menjadi berwarna. Agak
aneh apabila pasca perawatan orto gigi menjadi rapi tapi berwarna
kekuningan.<br />
Gigi yang rapi tentu akan semakin sempurna dengan warna yang putih
cemerlang. Percaya diri semakin meningkat dan mengangkat performa anda
di depan relasi.<br />
Prosedur whitening/bleaching dewasa ini tidak membutuhkan waktu lama.
Cukup 1 jam saja maka gigi putih cemerlang alami akan anda dapatkan.
perawatan kawat gigi/behel semakin optimal dengan tooth whitening. <i>dms</i></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-52671583502115105672012-05-14T21:28:00.000+07:002012-06-14T20:35:21.903+07:00Dental Bleaching<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4kr8lTzvnFqhz6VoGOC1IrLeG6OD_r6ZoWt1A-QXmKtcE-zmBAaO606KZPFaLpfGBoBhzrWxfN1JsZZiFIJHWTfHHScFaTpGPRQSQ1N9PuvGmIqE4G3_ynbJW8b99pXxX84vxe3pGZONy/s1600/kompilasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4kr8lTzvnFqhz6VoGOC1IrLeG6OD_r6ZoWt1A-QXmKtcE-zmBAaO606KZPFaLpfGBoBhzrWxfN1JsZZiFIJHWTfHHScFaTpGPRQSQ1N9PuvGmIqE4G3_ynbJW8b99pXxX84vxe3pGZONy/s200/kompilasi.jpg" width="200" /></a></div>
Pemutihan gigi atau dikenal dengan <i>dental bleaching/whitening </i>kini bagaikan sebuah gaya hidup. Dengan metode yang semakin mudah, murah dan aman, semakin banyak pasien klinik gigi seperti klinik <a href="http://perigigiku.com/">PERIGIGI</a> yang menginginkan giginya beberapa tingkat lebih putih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa pertanyaan yang umum saat melakukan perawatan bleaching adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Apakah hasil bleaching dapat sama satu dengan yang lain?</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja tidak, masing-masing individu memiliki kasusnya sendiri. Tiap orang berbeda derajat keparahan dan tingkat pewarnaan giginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Apakah bleaching berefek samping?</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Efek samping yang paling umum adalah gigi sensitif. Tidak perlu kuatir karena efek samping tersebut pada sebagian besar kasus bersifat sementara. Dengan kemajuan teknologi bahan, efek samping tersebut dapat ditanggulangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Apakah bahan bleaching yang dijual bebas di pasaran sama dengan yang digunakan oleh dokter gigi?</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja berbeda, secara umum bleaching ada 3 jenis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertama adalah In Office Bleaching</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><i>In office
bleaching</i> adalah perawatan pemutihan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi di
klinik gigi. Menggunakan bahan dengan konsentrasi tinggi (38 % - 40 %) dengan
waktu perawatan yang relatif singkat (45 menit – 1 jam). In office bleaching
memiliki tingkat keberhasilan dan keamanan yang relatif tinggi jika
dibandingkan dengan sistem lainnya. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kedua adalah Profesional Take Home Bleaching</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Adalah perawatan
bleaching yang dapat dilakukan di rumah atas rekomendasi dokter gigi. Memiliki
konsentrasi bahan yang lebih rendah dibandingkan dengan <i>in office bleaching</i>
serta waktu perawatan kontinyu dan relatif lama. <i>Professional take home
bleaching</i> memiliki hasil yang kurang jika dibandingkan dengan in office
bleaching. Metode bleaching ini sering direkomendasikan dokter gigi untuk
menunjang perawatan<i> in office bleaching</i>. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b>Ketiga adalah Over The Counter Bleaching</b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Merupakan sistim
bleaching yang paling murah dan dijual bebas di pasaran dengan konsentrasi paling rendah dan hasil yang
paling minimal. Metode bleaching ini tidak melalui rekomendasi dari dokter
gigi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana memilih yang terbaik? tentu saja in office bleaching lebih dianjurkan. Selain hasilnya lebih memuaskan, perawatan lebih aman karena dilakukan dan diawasi oleh dokter gigi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam Hal ini saya biasanya menggunakan produk <a href="http://www.opalescence.com/opalboost.php">Opalescene Boost </a>dari Fondaco. Aplikasinya yang tidak rumit dan tidak intimidatif membuatnya nyaman untuk digunakan. Beberapa merk lain harus menggunakan bahan yang diaktivasi oleh sinar sehingga tampak menyeramkan dan kurang nyaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini saatnya anda tampil semakin percaya diri dengan <a href="http://perigigiku.com/">Dental Bleaching</a> !!!</div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-47130360468653344542012-04-26T15:01:00.002+07:002012-04-26T15:04:48.561+07:00Teh hijau dan Kesehatan Gigi<div id="textcontentdetail" style="text-align: justify;">
<div id="text" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxzWtWPZHXsNHDf0KM_XnBBCT4CWNnai8zfp6WM2DLnXwq6Lr1ji0s337iBkv8k_cGgcmzFkZf-31vDIbvVsgQZ6cN0VGp9xF6zw10u5lM74RDoM-tZGidEqKpuP7ksLm5oLm4o15ng8k/s1600/teh-hijau.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxzWtWPZHXsNHDf0KM_XnBBCT4CWNnai8zfp6WM2DLnXwq6Lr1ji0s337iBkv8k_cGgcmzFkZf-31vDIbvVsgQZ6cN0VGp9xF6zw10u5lM74RDoM-tZGidEqKpuP7ksLm5oLm4o15ng8k/s200/teh-hijau.jpg" width="200" /></a></div>
Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman kesehatan. Lebih dari 4000 tahun bangsa asia kuno telah mengenal manfaat teh hijau.<br />
Teh hijau diketahui bermanfaat untuk menghindarkan dari
masalah-masalah kesehatan. Masalah seperti tekanan darah tinggi,
penyakit jantung dan berbagai masalah kecantikan. Bagaimana manfaat teh
hijau pada kesehatan gigi dan mulut?<br />
Seorang peneliti Jepang bernama Dr. Yoshihiro Shimazaki mengatakan,
konsumsi secangkir teh hijau secara teratur bermanfaat pada penyakit
gusi dan jaringan pendukungnya.<br />
Manfaat tersebut didapat dari kandungan antioksidan yang disebut
polyphenol dan Catechin. Senyawa antioksidan tersebut mampu meredakan
peradangan. Penyakit gusi biasanya disertai dengan peradangan dalam
berbagai tahap. Konsumsi teh hijau memperbaiki kondisi peradangan dan
memberikan kesempatan tubuh untuk memulihkan kondisi kesehatan gusi.<br />
Aksi polyphenol bermanfaat untuk mencegah insidensi kanker rongga
mulut. Menetralkan radikal bebas yang menginduksi kanker rongga mulut.<br />
Untuk anda yang bermasalah dengan bau mulut (halitosis), teh hijau
dapat menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi masalah. Sekali lagi
polyphenol memiliki efek antimikrobial dan deodoran. Manajemen bau mulut
ditekankan pada pengurangan konsentrasi mikroba. Mikroba mengubah
substansi protein menjadi VSC (Volatile Sulfur Compound). VSC
diantaranya adalah H(2)S dan CH(3)SH yang bertanggungjawab pada
munculnya bau mulut atau halitosis. Teh hijau memiliki dual effect
antimikroba dan deodoran sehingga efektif mengatasi bau mulut atau
halitosis.<br />
Pembentukan plak menyebabkan gigi mudah untuk berlubang. Lapisan
tipis yang dihuni bakteri ini akan menyebabkan situasi asam di dalam
rongga mulut. kondisi rongga mulut yang asam akan menyebabkan terjadinya
lubang pada struktur jaringan keras gigi.<br />
Teh hijau dengan catechin mengurangi kadar keasaman plak. dengan
demikian maka teh hijau mampu memperlambat aktivitas bakteri untuk
menyebabkan lubang pada gigi.<br />
Dengan manfaat yang baik tersebut, tidak ada salahnya untuk mulai
mengonsumsi teh hijau. Rasa pahitnya memang sedikit mengurangi minat,
namun dengan manfaat yang banyak maka sangat beralasan untuk memulai
sebuah kebiasaan baik. <i>dms</i><br />
<br />
<i>Artikel ini dapat pula dilihat di <a href="http://www.perigigiku.com/">SINI</a> </i></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-36403002069780117412011-05-02T21:48:00.005+07:002011-09-26T22:46:27.932+07:003 MIX-MP ???...<div style="text-align: justify;"><a href="http://en.last-video.com/wp-content/uploads/2010/07/mix-inna-lady-gaga.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://en.last-video.com/wp-content/uploads/2010/07/mix-inna-lady-gaga.gif" width="320" /></a>Berawal dari makin seringnya penggunan terapi 3mix pada kasus-kasus dengan indikasi endodontik dan munculnya respon negatif dari pasien maka saya menulis artikel ini. 3MIX-MP, sebuah metode perawatan yang aslinya berjuluk LSTR (<i>Lesion Sterilization and Tissue Repair</i>) ini sangat cepat populer. Diterima sebagai<br />
"alternatif" perawatan endodontik yang relatif merepotkan. Metode ini cepat diterima karena kemudahannya. Bayangkan semua kasus mulai dari pulpitis reversibel sampai dengan nekrose pulpa dapat dilakukan terapi dengan 3mix-MP.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perawatan 3MIX yang diklaim menyerupai keberhasilan perawatan endodontik ini rupanya tidak semanis yang digembargemborkan. Singkatnya pada pasien-pasien yang saya tangani lebih dari 50% tidak tercapai tujuan perawatannya. Padahal pada pasien-pasien tersebut, dentin dan jaringan yang terdampak sudah saya bersihkan. Bandingkan dengan metode asli 3MIX-MP yang sengaja meninggalkan jaringan keras yang melunak dengan alasan dapat mengeras (rekalsifikasi). Klaim rekalsifikasi juga meragukan. Saya curiga bahwa penelitian aslinya memiliki kondisi pendukung yang berbeda dengan klinik kebanyakan di Indonesia. Sangat mungkin kebersihan alat dan ruangan diperhatikan atau bahan-bahan yang digunakan memiliki spesifikasi khusus. <i><a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2011/05/3-mix-mp.html">Read More</a></i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Namun demikian, saya tidak dalam posisi untuk menyalahkan 3mix-mp. Sebab bahan pasta antibiotik tersebut memang benar telah diteliti oleh ilmuwan dari Jepang dan dari Indonesia. Kebetulan yang dari Indonesia adalah salah satu dosen saya di FKG UGM. Jika ada yang ingin membaca langsung jurnalnya silakan buka <a href="http://lstr.jp/e/_userdata/Juni-SaveRootPulp-J%20LSTR-L.pdf">DI SINI</a> . Apapun yang saya tulis di sini merupakan kenyataan klinis yang saya hadapi sekaligus merupakan sebuah kombinasi dari kemungkinan kesalahan prosedur yang saya lakukan. Sama sekali tidak ada maksud untuk menjustifikasi bahwa perawatan dengan 3MIX-MP sepenuhnya buruk. Sebab memang ada dari pasien saya yang memiliki respon positif terhadap perawatan dengan 3MIX-MP.<br />
Tujuan saya hanya berbagi, keputusan final perawatan terhadap pasien sepenuhnya berada pada masing-masing praktisi.<br />
<a href="http://img70.imageshack.us/img70/1834/mix06webhand3kr4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="286" src="http://img70.imageshack.us/img70/1834/mix06webhand3kr4.jpg" width="320" /></a><br />
Dikarenakan saya tidak menjustifikasi bahwa 3MIX adalah perawatan yang buruk maka tidak berarti pula saya mengunggulkan perawatan endodontik konvensional sebagai perawatan terbaik. Perawatan terbaik bagi saya adalah yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan akhir perawatannya. Yaitu pasien sembuh dan kembali berbahagia.<br />
<br />
Itulah mengapa pada judul saya menulis 3MIX dengan tanda tanya. Hal itu berarti perawatan ini masih terbuka terhadap penilaian. Bukankah pada masa lalu perawatan endodontik dianggap perawatan yang "buruk" juga dibandingkan dengan pencabutan? jadi tidak menutup kemungkinan suatu saat dimana 3MIX-MP sudah benar-benar terstandar dapat menjadi sepopuler perawatan endodontik saat ini. Salam<br />
<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-67525508080968564372011-03-24T20:39:00.004+07:002011-09-26T22:47:46.615+07:00BIjak dalam Berkumur !<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQPwWZvf6483kq4VR-hNEkajKa-fJJn66zoaiM15xKeWpVqLOaL" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQPwWZvf6483kq4VR-hNEkajKa-fJJn66zoaiM15xKeWpVqLOaL" /></a></div><i>Mouth Rinse </i>atau obat kumur sangat akrab di kalangan masyarakat. Apalagi ditunjang dengan iklan yang gencar di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Berbagai keunggulan tampak sangat diobral. Namun demikian, apakah anda menyadari sesuatu yang tidak pernah digembargemborkan? kalaupun ada hanya di petunjuk pemakaian. Padahal konsumen yang tidak begitu menganggap obat kumur sebagai obat yang patut dicermati, seringkali mengabaikan petunjuk pemakaian. <i><a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2011/03/bijak-dalam-berkumur.html">Read More</a></i></div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau mau dianggap berbahaya mungkin masih terlalu jauh. Meskipun demikian, sekiranya produsen tetap perlu untuk menyosialisasikan aturan pemakaian obat kumur dengan porsi yang sama dengan keunggulan yang dimilikinya. Banyak efek samping dalam rongga mulut akibat penggunaan obat kumur yang berlebihan. Diantara sekian banyak efek samping tersebut, yang patut dikhawatirkan dari pemakaian obat kumur yang berlebihan adalah berubahnya komposisi flora normal rongga mulut. Seperti diketahui bahwa di dalam rongga mulut terdapat keseimbangan antara mikroorganisme patogen dan non-patogen. Pemakaian obat kumur berlebihan dikhawatirkan akan mengubah komposisi flora rongga mulut sehingga lebih banyak mikroorganisme non patogen yang terbunuh oleh obat kumur dibandingkan dengan mikroorganisme patogen. Akibatnya organisme yang dulunya tidak menyebabkan kelainan di dalam rongga mulut akan berkembang biak lebih masif sehingga menyebabkan kelainan di dalam rongga mulut. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari uraian sederhana tersebut hendaknya masyarakat konsumen obat kumur selalu memperhatikan aturan pemakaian obat kumur. Kalau kurang jelas silakan untuk berkunjung ke dokter gigi terdekat, untuk lebih mengetahui bagaimana menggunakan obat kumur dan jenis obat kumur yang cocok dengan kondisi masing-masing pasien. Untuk informasi secara umum, obat kumur sebaiknya hanya digunakan 2-3 kali setiap hari, pagi hari setelah sikat gigi, siang hari dan malam hari setelah sikat gigi sebelum tidur. Sekian dulu semoga bermanfaat.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-73928508758223457772011-02-24T11:35:00.002+07:002011-09-26T22:49:58.754+07:00Habis gelap terbitlah terang bersama Alegra Handpiece with LED<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.dentistry.co.uk/product_guide/handpieces/images/wandh/Optimum_illumination_with_LED_large.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="http://www.dentistry.co.uk/product_guide/handpieces/images/wandh/Optimum_illumination_with_LED_large.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">di dalam ruang praktek ada dua hal yang menjadi musuh abadi seorang dokter gigi saat mengerjakan pasien, yang pertama ludah atau saliva dan yang kedua adalah rongga mulut yang gelap. Ludah biasa diatasi dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">saliva ejector</i> sedangkan kegelapan rongga mulut masih menjadi masalah yang belum sepenuhnya teratasi. Perlu diperhatikan bahwa keadaan yang tidak mendukung seperti rongga mulut yang gelap sering berujung pada buruknya hasil perawatan, hasil perawatan yang buruk akan menjadi cikal bakal masalah yang berikutnya, masalah yang terus menerus muncul pada akhirnya akan menurunkan kredibilitas dokter gigi. Keadaan ini tentu tidak dapat dibiarkan, adakah solusinya? <i><a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2011/02/habis-gelap-terbitlah-terang-bersama.html">Read More...</a></i></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Selama ini dokter gigi mengandalkan lampu bawaan dari dental unit tapi lampu memiliki kelemahan cakupan sinar yang terbatas, panas serta silau sehingga kurang nyaman untuk pasien. Kasus-kasus yang dihadapi dokter gigi dalam praktek sehari-hari membutuhkan seni dan presisi yang tinggi seperti pada preparasi kavitas atau finishing tumpatan terutama pada gigi – gigi belakang sehingga cahaya menjadi faktor krusial dalam mendukung performa dokter dan hasil pekerjaannya. Area kerja yang terang benderang selain memungkinkan dokter untuk melalukan prosedur dengan lebih sempurna dapat juga menghemat waktu karena akan mengurangi intervensi di sela-sela prosedur hanya untuk mencari posisi lampu yang pas menerangi area kerja. Henpis<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Alegra with LED</i> memberikan solusi sederhana tapi berdampak sangat menguntungkan bagi dokter, lebih nyaman untuk pasien, pekerjaan cepat selesai dengan lebih sempurna dan tidak begitu melelahkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Mengapa henpis Alegra dari W&H ini tampak sangat menarik? Alegra adalah salah satu varian henpis keluaran W&H Austria, memiliki sumber cahaya yang dihasilkan secara mandiri tanpa memerlukan dental unit yang memiliki fasilitas fiber optik. keunggulan ini tentu saja akan sangat menguntungkan karena tidak semua dokter gigi atau klinik memiliki <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dental unit</i> dengan jaringan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fiber optic</i>. Cahaya yang dimiliki Alegra dihasilkan oleh generator yang terpasang di dalam badan henpis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(built in)</i> yang kemudian menyalurkannya ke lampu LED dan menghasilkan cahaya yang sangat terang. Generator ini bekerja dengan mekanisme yang menyerupai dinamo sepeda, dengan putaran 9000 RPM akan menghasilkan cahaya terang yang serupa dengan cahaya cerah siang hari. Dengan kualitas cahaya yang demikian maka akan mengurangi stress dan kelelahan mata karena mata telah terbiasa dengan intensitas cahaya tersebut. Intensitas sinar yang dikeluarkan tergantung dengan kecepatan putaran henpis, semakin cepat putarannya maka semakin terang. Meskipun demikian tidak berarti cahayanya akan menjadi sedemikian redup apabila digunakan pada kecepatan yang lebih rendah, pihak produsen mengklaim bahwa cahaya masih cukup memuaskan walau digunakan pada kecepatan rendah. <o:p></o:p></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.yankodesign.com/images/design_news/2008/12/08/knob_light4.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://www.yankodesign.com/images/design_news/2008/12/08/knob_light4.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Karena memiliki generator yang bekerja serupa dengan dinamo sepeda maka kelemahan henpis ini tentu saja ketika tidak sedang digunakan. LED akan mati karena generatornya tidak berputar sehingga pengecekan hasil pekerjaan yang dilakukan masih harus menggunakan sumber cahaya dari lampu bawaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dental unit</i>. Kelemahan ini tentunya tidak seberapa sebab banyak kelebihan yang ditawarkan yang sekiranya lebih<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> valuable</i> diantaranya tidak perlunya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dental unit </i>dengan fasilitas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fiber optic</i> akan sangat mengurangi investasi tambahan yang cukup mahal. Hanya dengan henpis Alegra dengan LED dokter gigi dapat membawanya kemanapun dibutuhkan dan area kerja yang terang benderang akan selalu tersedia. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Kemudian bagaimana dengan sterilisasi, apakah Alegra dapat disterilisasi panas? Oleh pabriknya Alegra diklaim dapat disterilisasi panas atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">autoclavable</i> dan dapat pula didesinfeksi dengan alat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">thermo washer</i> jadi tidak perlu khawatir akan terjadi kerusakan pada komponen LEDnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Pertanyaan mengapa henpis Alegra sangat menarik tampaknya sudah terjawab, bagaimanan tidak? Selain dapat dipasang pada semua jenis dental unit sehingga dokter gigi bisa membawanya ke manapun ketika hendak praktek di lain tempat, Alegra dapat pula di sterilisasi dan tentu saja kemampuan utamanya dalam memberikan cahaya yang terang benderang seakan mata kita dimanjakan. Inovasi yang diterapkan pada Alegra terkesan menjawab kebutuhan yang sekian lama diinginkan oleh dokter gigi, sebuah solusi yang tidak lagi meninggalkan masalah dan tentu saja semakin memudahkan. Kemudahan akan mendorong dokter gigi untuk semakin sempurna dalam memberikan perawatan kepada pasien, mudah, efisien dan hasil pekerjaan yang makin sempurna, kalau sudah begini apa lagi yang dipikirkan? Ya sudah tentu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Alegra Handpiece with LED.</i></span></div><i style="mso-bidi-font-style: normal;"></i><br />
<o:p></o:p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-67311424188341304182011-02-17T23:10:00.001+07:002011-09-26T22:50:57.039+07:00Metode Step back vs Crown Down pada Perawatan Saluran Akar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.delhidentist.in/protaper2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.delhidentist.in/protaper2.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: purple;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Di dunia kedokteran gigi semakin berkembang tren untuk mempertahankan gigi selama mungkin. Salah satu usahanya adalah dengan tidak mudah untuk menjatuhkan “vonis” tindakan pencabutan. Pada masa lalu pilihan perawatan mempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar belum populer dan pasien cenderung untuk dilakukan pencabutan. Namun dengan arus informasi yang semakin pesat termasuk blog yang sedang anda baca ini maka peawatan saluran akar menjadi sebuah tren yang semakin digemari. <i><a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2011/02/metode-step-back-vs-crown-down-pada.html">Read More...</a></i></span></span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: purple;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: purple;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Tren yang berkembang tersebut membawa konsekuensi meningkatnya permintaan perawatan. Tentu saja dokter gigi sebagai penyedia jasa layanan kesehatan menurut pendapat saya sudah seharusnya mendukung. Tentu saja tidak semua dokter gigi mau melakukan perawatan ini dan memang tidak dapat dipaksakan namun alangkah bijaksananya apabila dokter melakukan rujukan kepada sejawat yang kompeten alih-alih dilakukan pendekatan untuk dilakukan perawatan lain seperti pencabutan. Kalau memang diagnosis sudah ditegakkan untuk suatu perawatan tertentu, alangkah baiknya tawaran pertama adalah yang bersesuaian.<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: purple;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Metode step back adalah metode PSA yang pertama kali diperkenalkan di bangku kuliah. Metode dengan panjang kerja yang berkurang seiring dengan peningkatan ukuran file ini terkenal dengan ke”ribet”annya. Perawatan PSA yang kompleks mulai dari awal penemuan orifice yang berlanjut sampai preparasi saluran akar ini memang memakan waktu yang cukup lama. Metode step back selain memakan waktu yang relatif lama, ukuran saluran akar hasil preparasi biomekanik masih sangat kecil pada aspek korona. Sehingga pada proses obturasipun sangat rentan terjadi gap baik vertikal maupun horizontal terkait dengan penggunaan multipel guttae perca. <o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: purple;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Kelemahan itu terjawab dengan metode crown down, dengan berbagai merk yang muncul semua memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Namun pada intinya metode crown down menjawab masalah seperti waktu perawatan yang lebih singkat, banyaknya jaringan nekrotik yang dapat diambil sampai pada masalah orifice yang kecil dan obturasi yang rentan menimbulkan gap. Untuk urutan penggunaan file dengan metode crown down silakan dicari di berbagai sumber, yang paling penting adalah teknologi ini menurut saya wajib untuk diketahui dan dikuasai. Dengan kemudahan yang ditawarkan, bukan tidak mungkin sejawat yang tidak menyukai endodontik akan berubah haluan, selamat mencoba. Salam</span></span><o:p></o:p></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-72803745227629543972011-01-31T15:09:00.002+07:002011-09-26T22:54:00.639+07:00Dental Health Tourism<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.balkantravellers.com/images/stories/news10/dental_tourism.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="http://www.balkantravellers.com/images/stories/news10/dental_tourism.jpg" width="320" /></a></div>Beberapa waktu yang lalu ada seorang ibu-ibu yang datang ke praktekan. Dari gaya bicara dan cara berkomunikasinya tampak sedikit berbeda dengan pasien-pasien yang biasa datang ke praktekan. selang beberapa waktu dan ngobrol lumayan banyak saya tahu bahwa pasien datang dari kota metropolitan Jakarta. Kemudian saya bertanya sembari menduga apakah ibu tersebut ada urusan bisnis atau keluarga, namun jawaban yang saya dapat sungguh di luar dugaan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ibu tersebut mengaku dia memang sengaja ke Jogja untuk berwisata, selain wisata di tempat pariwisata, ibu itu mengatakan dia juga sengaja khusus ber"wisata" gigi. Jadi singkat kata ibu tersebut sebut saja ibu nurma berkeinginan untuk membereskan semua masalah gigi di jogja. Saat saya tanya alasan mengapa harus di jogja? ibu nurma menjawab karena harganya yang lebih miring dibanding di Jakarta. <i><a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2011/01/dental-health-tourism.html">Read More...</a></i><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Jawaban lugas Ibu Nurma membuat saya sedikit mengernyitkan dahi, ternyata di Indonesia ada yang sengaja pergi ke luar kota tempat tinggalnya untuk memeriksakan giginya. Sejauh yang saya tahu memang dunia kesehatan sudah masuk lahan garapan pariwisata di berbagai negara. Contoh yang paling denkat adalah negara tetangga Malaysia dan Singapura, institusi kesehatan di kedua negara tersebut santer mempromosikan layanan kesehatan mereka di Indonesia dan peminatnya banyak dan tidak hanya sekedar ada.<br />
<br />
Kembali ke kasus ibu Nurma, pada waktu itu saya sungguh merasa bahwa memang tidak salah apabila sejawat dokter dan dokter gigi di seluruh Indonesia mulai membuka diri terhadap kemungkinan suatu program wisata kesehatan. Khusus untuk dokter gigi mungkin bisa dinamakan <i>Dental health Tourism</i>.<br />
<br />
Tawaran yang diberikan tentu saja tidak harus sama dengan apa yang disampaikan Ibu Nurma tadi yaitu harga yang miring karena harga adalah relatif dan memiliki banyak sekali variabel. Misalnya Ibu Nurma menganggap harga perawatan gigi di Yogyakarta lebih terjangkau daripada di Jakarta. Ada kemungkinan beliau kebetulan pernah dirawat di klinik Jakarta yang bertarif tinggi dan kemudian mendengar dari kawan bahwa di Yogyakarta murah. Tentu saja tidak semua klinik di Jakarta bertarif seperti yang digambarkan Ibu Nurma. Yang mau disampaikan adalah ada banyak celah di dalam ide Wisata Kesehatan gigi kalau mau diwujudkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://worldental.org/images/eu-dental-health-tourism.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="185" src="http://worldental.org/images/eu-dental-health-tourism.jpg" width="320" /></a></div>Di masa yang akan datang sangat mungkin tiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam konteks "wisata" kesehatan Gigi. Daerah A misalnya sangat terkenal dengan estetiknya atau daerah B terkenal dengan orthodonsinya. Pelayanan "wisata" ini kemudian digabungkan dengan potensi wisata setempat misalnya, Kota Yogyakarta terkenal dengan perawatan gigi yang bagus dengan harga murah ditambah dengan pesona kraton Kasultanan Yogyakarta dan Gunung Merapinya. Dengan paket tawaran wisata yang demikian akan menarik minat wisatawan domestik dan mungkin saja mancanegara. Sekedar informasi karena kebetulan salah satu tempat saya praktek ada di wilayah wisata dan banyak turis asing "backpacker". Mereka adalah warga kebanyakan yang juga tidak berduit banyak sehingga mereka sangat senang dengan pelayanan kesehatan gigi yang baik sekaligus dengan biaya yang rasional jika dibandingkan dengan di negara mereka.<br />
<br />
Sudah waktunya bagi dunia kesehatan khususnya kedokteran gigi untuk membuka diri bagi khalayak, sudah bukan waktunya untuk terpenjara secara etik yang mungkin saja harus kembali dikaji secara kontekstual sesuai dengan perkembangan jaman. Asal jujur dengan apa yang ditawarkan menurut saya sah-sah saja upaya penawaran itu. Meskipun demikian bukan berarti akan berakhir seperti berdagang kain atau beras, masing-masing sejawat tentu saja memiliki etika diri yang bersumber nurani. Salam</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-86539900069427147812011-01-20T00:53:00.000+07:002011-01-20T00:53:46.837+07:00Karang Gigi: dibuang aja dan Pasti Untung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.smileanddentalcare.com/IMG/before%20&%20after%20gif/gingival-recession1.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="http://www.smileanddentalcare.com/IMG/before%20&%20after%20gif/gingival-recession1.gif" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Coba sekali waktu menengok gigi dengan lebih teliti, apakah sudah muncul bentukan seperti endapan coklat kehitaman di gigi? kalau disentuh teraba keras dan tidak hilang walaupun sudah disikat keras-keras. Kalau benar ada berarti sudah saatnya anda berkunjung ke dokter gigi dan membersihkannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karang gigi memang tampak sepele karena sebagian besar tidak sakit tapi ada beberapa kerugian yang cukup mengganggu. Misalnya yang paling mudah, karang gigi yang sudah tertumpuk banyak akan membuat mulut anda berbau (halitosis), mengapa demikian? karang gigi akan membuat makanan sulit dibersihkan secara alami oleh air ludah, sehingga sisa makanan yang tertumpuk akan menjadi bahan makanan bagi bakteri. Aktifitas bakteri akan membuat suasana asam. Suasanan asam akan menjadi sebuah lingkungan ideal untuk perkembangbiakan bakteri selanjutnya. Konsentrasi bakteri tinggi dan aktifitasnya yang menghasilkan senyawa sulfida akan membuat mulut anda berbau tidak sedap.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sisa makanan yang tertinggal, konsentrasi bakteri yang tinggi akan berdampak pula bagi kesehatan gigi dan jaringan pendukungnya. Pada gigi misalnya, tumpukan sisa makanan yang mudah menempel pada karang gigi akan menjadi bahan makanan bagi bakteri, aktifitas bakteri akan menghasilkan suasana asam dan suasana asam tidak menguntungkan bagi struktur gigi, timbulah lubang gigi. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">tumpukan sisa makanan dan aktifitas bakteri juga akan membuat infeksi lokal sampai dengan menyeluruh pada jaringan pendukung gigi seperti gusi, tulang alveolar (pemegang gigi) dan serabut periodontal (yang menghubungkan gigi dengan dinding tulang alveolar. Yang akan tampak terpengaruh biasanya adalah tulang alveolarnya. Lama kelamaan tulang akan rusak dan semakin berkurang sehingga pada kasus yang parah dapat mengakibatkan lepasnya gigi (gigi tampak memanjang).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sangat menggganggu bukan? solusinya sederhana, kunjungi dokter gigi terdekat secara teratur setiap 6 bulan sekali. Dalam 1 jam gigi anda akan bersih dan jaringan pendukung gigi anda menjadi lebih sehat. Jadi mending dibuang aja kan?</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-73512363087456426962010-12-24T09:39:00.002+07:002010-12-24T10:11:19.938+07:00Tips Menyikat Gigi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTUusB9ZybcsHXZklNnmQ7TulrHtzOLtHnN3XYtpp4H3tJ6DodDGQ" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTUusB9ZybcsHXZklNnmQ7TulrHtzOLtHnN3XYtpp4H3tJ6DodDGQ" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Menyikat gigi adalah hal biasa yang sudah menjadi bagian dalam hidup keseharian kita. Tahukah anda sebenarnya menyikat gigi yang nyaman itu bagaimana? kok nyaman? bukannya baik dan benar?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Jawabannya sederhana, selama ini selalu ada anggapan bahwa menyikat gigi harus begini harus begitu, harus 10 menit dan harus-harus lainnya. Akibatnya banyak diantaranya menyimpang menjadi harus sekeras mungkin atau harus sampai berdarah, no way!</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Sikat gigi yang benar haruslah NYAMAN! dan MERATA. Kedua hukum itu harus terpenuhi saat menyikat gigi, walaupun kita menyikat gigi dengan gerakan memutar atau dengan arah menjauhi gusi tapi dengan kekuatan yang luar biasa maka sudah menjadi tidak nyaman, santai saja dan nikmati waktu menyikat gigi anda dengan selalu mengingat dua hal yaitu Nyaman dan Merata.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Jadi masihkah kita menyikat gigi dengan brutal? silakan browsing di mbah gugel untuk mengetahui efek menyikat gigi yang terlalu keras maka anda akan sadar-kalau kata Sketsa- bahwa menyikat gigi "nggak gitu juga kaleeee"</span></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-17439642235198265382010-12-10T21:06:00.001+07:002011-01-31T15:13:45.549+07:00Orthodontik Cekat: haramkah untuk General Dentist?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQXeZd2GOZVi1pxwggQNK1teVjn2YgwoPPNfqlVu53awHRnfxbnkg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQXeZd2GOZVi1pxwggQNK1teVjn2YgwoPPNfqlVu53awHRnfxbnkg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Fenomena behel semakin lama semakin menjadi tren di kalangan anak muda, bahkan di beberapa tempat menjadi sebuah standar "gaul" anak muda. Tidak jarang seseorang datang ke tempat praktek dokter gigi untuk pemasangan kawat gigi padahal susunan giginya sudah rapi dan dapat dipastikan hasil perawatan tidak signifikan. Fenomena ini menjadi sebuah lahan yang subur bagi rekan-rekan sejawat dokter gigi yang tidak mengambil spesialisasi ortodonsi untuk melakukan pemasangan kawat orto.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, adakah batasan kasus dimana terdapat peluang seorang dokter gigi umum dapat melakukan perawatan othodontik cekat? logikanya adalah, ilmu ortodontik sebagaimana ilmu-ilmu di kedokteran gigi lainnya selalu berkaitan dengan perkembangan teknologi, dimana terdapat semacam "bantuan" bagi user dalam hal ini dokter gigi umum untuk dapat menggunakannya juga dengan batasan kasus tertentu. Ibarat dalam ilmu bedah mulut, dengan level resiko tertentu akan ada sebuah tingkatan penanganan kasus yang dapat dikerjakan oleh dokter gigi umum. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Memang benar bahwa setiap jenis perawatan akan selalu ada sebuah resiko, terlebih bahwa yang ditangani adalah manusia. jika memang demikian apakah tidak sebaiknya diberikan batasan yang jelas kasus mana yang dapat dirawat dengan pesawat othodontik cekat dan mana yang tidak, langkah selanjutnya adalah memberikan semacam panduan perawatan menggunakan alat orthodontik cekat yang benar atau memasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dokter gigi. Hal ini akan memberikan keuntungan diantaranya, kemampuan sejawat dokter gigi umum akan meningkat, mengetahui dengan pasti level mana yang dapat dikerjakan sejawat dokter gigi umum dan resiko ke pasien dapat diminimalkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wacana ini hendaknya diterima dengan hati yang jernih, penulis yakin akan banyak pro kontra karena masalah kewenangan adalah masalah yang melibatkan berbagai dimensi. semoga bermanfaat.</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-36378103674118678852010-12-05T20:32:00.002+07:002011-01-31T15:18:58.223+07:00Tips n' Trick : Tumpatan Kelas IV dengan Warna Komposit Tidak Lengkap<div style="text-align: justify;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJV69uGyVu5KhrUAnNazt1jRlgTF9oFX1VinhTj0CkdqUyx0njSo-2UOd3" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="155" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJV69uGyVu5KhrUAnNazt1jRlgTF9oFX1VinhTj0CkdqUyx0njSo-2UOd3" width="200" /></a><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">pernahkah anda jengkel dengan hasil restorasi tumpatan klas IV anda? atau pernahkah anda kena komplain pasien karena warna giginya berbeda terlalu mencolok? kalau pernah maka normal saja, apa yang perlu anda lakukan hanya melakukan tindakan yang solutif dan aplikatif.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">solusi paling cepat tentu saja sediakan warna dengan lengkap selengkap-lengkapnya, dengan ini maka kemungkinan warna yang belang akan terminimalisir. Tapi apakah memang tidak ada jalan lain? ya kalau dekat dengan supplier, ya kalau budget ada, kalau keadaan serba tidak memungkinkan dan anda menginginkan dapat memberi pelayanan optimal, saya akan berbagi sedikit tips tentang masalah tersebut. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">masalah utama kasus tumpatan klas IV pada umumnya adalah warna yang tidak sesuai dengan gigi yang sehat atau warna dentin yang terlalu terang. kalau tersedia </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">opaquer </span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">maka tidak menjadi masalah, namun biasanya pada klinik yang biasa-biasa saja (seperti punya saya tentunya-red) maka biasanya hanya tersedia warna dentin yang universal. Bahan ini cukup bagus namun pada umumnya tampak terlalu </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">opaque. </span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">Hasilnya apabila sudah diaplikasikan komposit universal kemudian biasanya warna dentin akan lebih menonjol, tampak cenderung lebih putih mengingat warna komposit universal lebih translusen. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">Nah mari sedikit saya sharing tentang apa yang biasanya saya lakukan pada kasus tersebut. ambil contoh misalnya pasien setelah dicocokkan dengan shade guide memiliki warna A 3,5 (harap jangan berpatokan hanya dengan shade guide, bisa digunakan komposit yang dikeraskan tanpa etsa-bonding kemudian disinar, lihat kecocokannya), baiklah kita kita sudah dapat A 3,5 kemudian lakukan prosedur pembuatan dinding palatinal, bisa dengan teknik </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">selluloid strip</span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"> maupun dengan </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">mock up</span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">(bentuk dinding palatal sampai separo incisolabial dengan komposit yang sudah Expired kemudian disinar tanpa etsa-bonding, cetak dengan PVS tanpa bagian labialnya. kemudian buat dinding palatal dengan cetakan PVS tersebut). sesudah dinding palatinal lanjutkan dengan warna dentin, gunakan warna dentin universal kemudian bentuk efek mamelonnya. trik akan dimulai setelah tahap ini, kalau anda langsung menggunakan komposit universal warna A 3,5 maka yang terjadi warna dentin akan tampak lebih </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">opaque. </span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">Solusinya gunakan warna 1 tingkat lebih muda dari warna gigi pasien untuk melapisi komposit dentin universal, jadai dalam kasus ini gunakan warna komposit universal A 3 untuk melapisi komposit dentin universal yang </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">opaque</span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"> tadi. baru kemudian gunakan warna gigi pasien A 3,5 untuk lapisan selanjutnya. langkah terakhir gunakan warna enamel dan bahan </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">glossy</span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">. Lakukan </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">finishing</span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"> dan </span><i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">polishing </span></i><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">dan anda akan mendapati restorasi yang berbeda dibandingkan apa yang sudah biasa dilakukan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: purple;">Hasil yang didapat memang tidak sesempurna apabila terdapat kelengkapan warna namun dari beberapa kasus yang pernah saya lakukan pada umumnya pasien puas. Selamat mencoba tips ini namun saya harus mengakui bahwa solusi yang paling ideal adalah menggunakan warna dentin yang sesuai. Salam </span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-61495849610990547142010-12-05T19:44:00.001+07:002010-12-05T19:56:48.781+07:00Dental Nurse "bukan sekedar pelengkap penderita"<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR6eOoHkKkyrkMJpzRNjpZcjJIumi6LItXr6XNL7s1AMk9JJ8zsj62_kuazHA" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR6eOoHkKkyrkMJpzRNjpZcjJIumi6LItXr6XNL7s1AMk9JJ8zsj62_kuazHA" width="200" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perawat gigi atau di Indonesia lebih dikenal sebagai asisten dokter gigi adalah profesi yang tidak terpisahkan dari suatu produk layanan medik gigi. Alasan mengapa istilah asisten dokter gigi lebih dikenal daripada istilah perawat gigi sebenarnya tidak lepas dari kebijakan yang berlaku di Indonesia mengenai perawat gigi (dental nurse), diantara beberapa model perawat gigi yang ada, Indonesia menganut model <i>dental assistant </i>atau asisten dokter gigi. Model lain dari perawat gigi adalah <i>dental hygienist</i>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kemampuan inti seorang perawat gigi diantaranya adalah manajemen termasuk di dalamnya adalah komunikasi, pengawasan penularan infeksi, pemeliharaan dan penggunaan peralatan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut, perlindungan khusus, tindakan asuhan keperawatan di klinik dan beberapa yang lain dimana salah satunya berkaitan dengan peran perawat gigi sebagai asisten dokter gigi. Seorang perawat gigi profesional dituntut kompeten mulai dari hal manajemen klinik sampai ke situasi dimana seorang dokter gigi terpaksa melakukan pelimpahan tugas apabila memang diperlukan. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CADMINI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Eksistensi dalam perannya sebagai bagian dari tim memunculkan rasa percaya diri dan semakin berkembang dengan baik apabila dokter gigi juga memberikan kesan bahwa perawat gigi yang ada bersamanya di ruang praktek tersebut berfungsi sebagai partner kerjanya dan bukan sekedar “pelengkap” di ruang praktek. Disadari atau tidak kecermelangan seorang dokter tidak lepas dari peran perawat gigi, jadi tidak rugi apabila seorang dokter gigi memberikan apresiasi kepada partnernya tersebut sebagai bagian dari wujud terimakasih bahwa dirinya sudah terbantu dalam menjalankan praktek. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">jadi masihkah anda hanya sebagai pelengkap? <i>i don't think so. </i>pengalaman praktek saya membuktikan bahwa tetap lebih nyaman dengan adanya partner saat kita bekerja, sekali lagi partner bukan pembantu. salam hormat saya untuk rekan perawat gigi di seluruh Indonesia. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">nb: ringkasan dari majalah dental&dental edisi september-oktober </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-70826606753206884032010-09-23T12:05:00.001+07:002010-09-23T12:10:46.776+07:00Direct Labial Composite Veneer: solusi hemat estetika anda<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9KaiDcAvmti3iUCq4y9VYvy_3llXpQnmlPj7TakrGCZzNChojpOnuMaJiWuc_LSjxxV3SQlElFdHQd0YwNBaVZn-Y6gsxGI75KmpM_Ljsu841KvJYYGFC9yjBCwTJVwAekzIGua3LP0M8/s1600/smile030.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9KaiDcAvmti3iUCq4y9VYvy_3llXpQnmlPj7TakrGCZzNChojpOnuMaJiWuc_LSjxxV3SQlElFdHQd0YwNBaVZn-Y6gsxGI75KmpM_Ljsu841KvJYYGFC9yjBCwTJVwAekzIGua3LP0M8/s200/smile030.jpg" width="196" /></a>Dewasa ini dimana kebutuhan semakin meningkat termasuk diantaranya memenuhi kebutuhan akan kecantikan dan penampilan, gigi adalah salah satu faktor penentu "kecermelangan" wajah anda sehingga akhir-akhir ini perawatan gigi mulai bergeser tidak hanya sekedar menyembuhkan tapi lebih pada meningkatkan penampilan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Untuk anda yang memiliki masalah penampilan gigi terutama gigi-gigi depan seperti warna yang berubah kehitaman/kecoklatan, susunan yang sedikit kurang rapi atau rusak karena berbagai faktor seperti kecelakaan, kebiasaan makan/minum yang mengandung asam mungkin ingin gigi anda kembali seperti semula. Masalahnya adalah biasanya anda akan ditawarkan untuk dibuatkan mahkota jaket poselen, memang harus diakui bahwa perawatan tersebut ideal tapi idealkah dengan kondisi keuangan anda? kemudian anda mundur dan tidak jadi melakukan perawatan, pertanyaannya sudahkah anda bertanya solusi lainnya?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan bahan-bahan tambalan terbaru sudah memungkinkan untuk dilakukan <i>covering</i> pada gigi yang bermasalah seperti tersebut di atas. dengan biaya yang lebih hemat anda akan memiliki penampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi jangan ragu untuk bertanya kepada dokter gigi anda apakah ada solusi lainnya untuk barbagai permasalahan anda, untuk kasus ini <i>Direct Labial Composite Veneer</i> layak menjadi pertimbangan anda, salam...</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-58253844742708785832010-09-21T23:23:00.002+07:002010-09-21T23:26:23.268+07:00Mencegah Anak makan manis tidak harus dengan Melarang<a href="http://1800recycling.com/wp-content/uploads/2010/06/baby-bottle.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://1800recycling.com/wp-content/uploads/2010/06/baby-bottle.jpg" width="320" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">Apa yang terlintas di benak kita saat melihat makanan yang serba manis? Siapapun kita, masih sehat maupun yang jelas-jelas sudah dilarang makan atau minum manis pasti </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18px;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">ngiler</i></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">. Kue-kue manis, kembang gula, minuman-minuman racikan yang sangat menggoda ketika tersaji di depan kita.</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tahukah anda bahwa memang sejak kita masih kecil memang sudah sedemikian terbiasa dengan yang manis-manis, secara alami bayi akan suka dengan makanan dan minuman yang manis dan tanpa sadar hal tersebut seakan menjadi “senjata” bagi orang tua agar anak tidak rewel. Mari kita ambil contoh, kalo anak menangis, maka ibu akan mengambil botol susu yang ditambah dengan gula (padahal susu yang beredar di pasaran rata-rata sudah ditambah dengan gula) parahnya lagi ada yang memang mengisi botol tersebut dengan air gula. Kemudian kalo bayi tidak mau tidur atau susah tidur maka kembali senjata ampuh dikeluarkan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dua contoh sederhana ini akan berdampak luar biasa, gula dari gula pasir yang biasanya ditambahkan akan memiliki akibat yang kurang baik bila berlebihan diberikan bahkan ketika usia dini yang dikatakan sedang masa pertumbuhan, memang benar masa pertumbuhan tapi yang dibutuhkan lebih pada nutrisi yang seimbang dan rasional. Dampak yang paling cepat terlihat adalah yang mempengaruhi gigi geligi anak, gigi menjadi keropos dan rusak sebelum waktunya tanggal. Ironisnya kebanyakan orang tua beranggapan bahwa gigi anak yang keropos wajar-wajar saja kan masih anak-anak dan nanti juga ada gantinya. Dampak lainnya adalah terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dan memudahkan timbulnya gas di lambung. Kalo sudah demikian masihkah orang tua akan menganggap gula amat sangat penting untuk selalu diberikan? <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bagaimana kalau memang dilarang memberikan gula pasir ke anak? Sekali lagi bahwa bukan dilarang, bagaimanapun juga gula adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas anak-anak namun perlu lebih bijaksana dalam memberikannya. Mungkin sedari awal dicoba untuk memberikan jenis makanan yang beraneka ragam mulai dari jenis dan rasa, dengan demikian maka anak akan memiliki pengalaman yang lebih banyak tentang rasa dan tidak akan tergantung pada rasa manis semata. Kebiasaan memberikan asupan dengan kandungan gula berlebih akan memicu masalah di kemudian hari seperti penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan tekanan darah tinggi. Anak-anak yang memang pada dasarnya memiliki kecenderungan yang besar terhadap makanan manis akan merasa terdukung dengan kebiasaan makan yang manis-manis. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bagaimana kalau ternyata sudah melakukan usaha pembatasan tapi kendala muncul dari anak yang sangat obsesif terhadap makanan yang manis-manis? Jangan menyerah, mari kita coba selami pikiran anak tersebut, bisa jadi pembatasan yang kita lakukan ternyata malah semakin membuat anak semakin terobsesi. Anak-anak adalah pribadi yang unik, pada usia tersebut anak-anak mulai menunjukkan eksistensi dirinya, salah satunya dengan meninggikan egonya, hasilnya adalah semakin dilarang akan semakin keras usaha anak untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebagai orang tua yang cerdas tentu saja hal ini akan menjadi tantangan tersendiri, percayalah masih ada jalan yang harus dicoba dan dilakukan. Bagaimana kalau kita beri saja yang dia minta? apa ini sama dengan menyerah? Jawabannya bisa ya bisa juga tidak. Ya karena kita menyerah dengan cara-cara otoriter, Tidak karena kita hanya sekedar mengubah taktik untuk sedikit berkomunikasi dengan pikiran si anak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pernahkah anda mendengar bahwa kata-kata negatif seperti “tidak” dan “jangan” akan diartikan berbeda oleh pikiran bawah sadar kita? Meskipun tujuannya positif tetap akan berdampak sebaliknya oleh bawah sadar seseorang. Juli Triharto, seorang pakar hipnoterapi mengatakan dalam bukunya Hypnolangsing, bahwa lebih baik menggunakan kata-kata yang tidak mengandung unsur negatif agar tidak mengubah tujuan awal yang semula bertujuan positif. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kalau menggunakan kata-kata yang positif lalu bagaimana sebaiknya? Apakah bisa kita bilang ya makan saja tidak apa-apa lalu kita biarkan saja demikian? Tentu tidak, kita sebaiknya menggunakan prinsip <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tell-show-do</i>, anak harus diajak bicara pelan-pelan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">tell</i>) tentang manfaat dan akibat yang ditimbulkan oleh makanan yang terlalu manis. Meskipun masih anak-anak mereka juga mampu untuk berpikir dan mengolah suatu ide. Katakan pada anak anda silakan makan, tidak apa-apa makan cokelat, permen asal sikat giginya yang rajin, hobi kumur-kumur setelah makan terutama makan yang manis-manis dan kenalkan mereka tentang makanan-makanan lainnya yang anda berikan. Semakin mereka paham apa yang anda berikan maka semakin mudah mereka menerimanya, semakin beragam jenis makanan yang mereka makan maka semakin berkurang ketergantungan mereka terhadap makanan manis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Langkah selanjutnya adalah contoh nyata dari orang tua (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">show</i>), tidak akan mungkin si anak akan melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan kalau orang tua tidak melakukannya juga, hal ini berarti sebagai orang tua juga berubah secara nyata di depan anak-anak. Yang terakhir adalah lakukan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">do</i>) dengan konsisten dan kurangi efek paksaan dan kata-kata berunsur negatif.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Langkah sederhana yang efektif, hubungan orang tua juga akan semakin dekat, orang tua tidak akan menjadi seseorang yang ditakuti bahkan akan lebih menjadi “teman” mereka, silakan mencoba semoga berhasil.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><b><br />
</b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-73265574063111739982010-08-21T18:34:00.002+07:002010-08-21T19:07:13.518+07:00"Halo adek kecil, ga dilarang kok makan cokelat"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://hidenseekca.org/wp-content/uploads/molly.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 325px; height: 380px;" src="http://hidenseekca.org/wp-content/uploads/molly.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Apa yang akan anda lakukan bila anak anda yang masih balita merengek minta dibelikan cokelat atau makanan manis lainnya? langsung memberikan, melarang atau memberikan dengan memberikan pengertian?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau langkah yang anda ambil adalah opsi yang ketiga maka benarlah langkah anda itu, sekarang ini dengan arus informasi yang sedemikian hebat maka para orang tua sadar betul tentang pencegahan gigi berlubang. Kalau langkah sudah benar kenapa masih ditulis? pasti anda bertanya-tanya kenapa penulis menulis sesuatu yang ga penting kaya gini?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baiklah akan saya jelaskan maksudnya, memberi dengan memberi pengertian merupakan langkah tepat yang bijaksana, sebab dengan adanya pengertian maka si anak akan mengerti mengapa dia harus seperti itu. Berbeda kalau hanya dilarang maka si anak akan semakin berusaha untuk <i>break the rule. </i>Pertanyaannya adalah bagaimana memberi pengertian yang efektif? ada tips yang akan saya ungkapkan di sini yaitu, mulailah perlakukan si anak sebagai sebuah pribadi yang memiliki kedaulatan, simpelnya hargailah dirinya, perlakukan dia sebagaimana anda ingin diperlakukan, beri pemahaman dengan perlahan, susah? memang, gagal! yaa... coba lagi :)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang kedua usahakan hindari kata-kata yang negatif, misal, "boleh makan cokelat tapi kalo gak gosok gigi awas lho dek!" atau "ini makan aja tapi "JANGAN" lupa gosok gigi", gimana menurut anda? menurut penelitian otak kita akan menginterpretasikan yang sebaliknya dari sebuah larangan walaupun larangan yang baik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Coba diganti dengan kalimat "Boleh kok sayang dimakan aja tapi abis makan ntar sikat gigi bareng sama papa/mama yaa", dengan maksud yang sama maka anak akan merasa dihargai apalagi dibumbui dengan ajakan menyikat gigi bersama yang menyenangkan baginya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">baiklah silakan dicoba, cobalah lebih kreatif dalam mengolah kata-kata, jadi tetap ingat yang pertama hargailah anak anda, jadikan dia teman terdekat anda yang kedua hindari memberi perintah dengan kata-kata negarif, Salam.....</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-2108802216549331722010-06-09T17:25:00.004+07:002011-09-25T13:57:54.778+07:00Kegagalan 3mix pada kasus pulpitis ireversibel kronis: case report<a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:iM_AZkRVjISBeM:http://www.mynewsmile.com/images/root-canal-abscess.jpg"><img alt="" border="0" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:iM_AZkRVjISBeM:http://www.mynewsmile.com/images/root-canal-abscess.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 115px; margin: 0 10px 10px 0; width: 116px;" /></a><br />
<i>Case: wanita 29 tahun datang dengan keluhan bengkak pada regio kiri bawah, sakit berdenyut. 3 hari yang lalu datang ke dokter gigi lain untuk memeriksakan giginya yang terasa sakit buat makan dan terasa berdenyut. Gigi tersebut sudah pernah ditambal oleh mahasiswa kedokteran gigi +/- 3 tahun yang lalu. oleh dokter gigi dilakukan pembukaan kamar pulpa, diberikan dressing 3 mix dan ditumpat sementara. 2 hari kemudian gigi tersebut terasa lebih sakit dan muncul bengkak, pasien minum obat antibiotik dan antiinflamasi tapi sakit hanya berkurang sedikit, pasien memutuskan untuk mencari second opinion.</i><br />
<div>Pada pemeriksaan obyektif ditemukan gigi 35 yang ditumpat dengan tumpatan sementara, perkusi (+, sakit), CE (-). Palpasi terdapat pembengkakan konsistensi keras fluktuasi (-) yang meluas dari gigi 34 sampai sisi distal 35. Terdapat kegoyahan derajat 1. DD: nekrose pulpa akut, gangren pulpa akut. Kemudian dilakukan pembukaan tumpatan sementara. Asumsi penulis bahwa dokter gigi sebelumnya telah melakukan pengambilan jaringan pulpa kemudian diberikan dressing 3MIX-MP. Ternyata ketika mata bur masuk cukup dalam keluar darah segar cukup lumayan. Dilakukan penanganan bleeding. Penulis kemudian memperkirakan bahwa jaringan pulpa belum terambil dengan sempurna. Karena pada kondisi inflamasi, maka jaringan yang tersisa akan berproliferasi dengan cepat. Kemudian penulis memutuskan untuk mengambil sisa jaringan pulpa dengan barbed broach warna merah dan benar dugaan penulis bahwa masih ada sisa jaringan. Kemudian dilakukan preparasi biomekanis dengan MAF = 25, dilakukan dressing eugenol dan ditutup dengan kapas. Diberikan medikasi antibiotik gabungan golongan aerob dan anaerob, antiinflamasi dan analgesik. Observasi selama 3-5 hari untuk kunjungan kontrol.</div><div>Kesimpulan, pada kasus dimana sudah ditemukan tendensi pulpa yang terinfeksi (ada kontaminasi bakteri/toksin pada jaringan pulpa) sebaiknya jangan dilakukan aplikasi menggunakan 3MIX-MP tanpa dilakukan pengambilan jaringan yang terinfeksi. 3MIX-MP mungkin dapat digunakan sebatas untuk dressing. Menurut penulis, perawatan saluran akar (PSA) masih merupakan pilihan tindakan yang rasional untuk kasus pulpitis irreversibel kronis.</div><div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-76617638455832588862010-06-04T11:02:00.005+07:002010-06-04T11:42:22.079+07:00Periodontal Abses vs alveolar abses: case report<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:MDKE4Hc4TdCPOM"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 98px; height: 130px;" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:MDKE4Hc4TdCPOM" border="0" alt="" /></a><br />Salam sahabat denta....<div>beberapa hari yang lalu saya mendapat pasien anak perempuan usia 12 tahun dengan keluhan bengkak gusi di gigi 85 sejak 5 hari yang lalu dan rasa sakit pada daerah rahang bawah sebelah kanan. Pemeriksaan obyektif tampak pembesaran gingiva di antara gigi 44 yang baru mulai tumbuh dan 85 dengan fluktuasi positif. Gigi 85 berlubang besar di sebelah mesioproksimooklusal. Pasien mengatakan bengkaknya pecah sebelum pergi ke klinik. kondisi sistemik, KU baik, subfebris LN submandibular teraba.</div><div>Pemeriksaan selanjutnya diperoleh perkusi (+,sakit), sondasi (-), CE (-). DD 1: Gumboil, DD 2: periodontal abses. Belum ditegakkan diagnosis final karena terdapat keraguan yaitu tanda utama alveolar abses yaitu gigi yang non vital meskipun sondasi maupun CE (-), penulis berpendapat bahwa ada kemungkinan rasa ngilu tersamar rasa sakit akibat radang. dilakukan debridement pada daerah radang, pembesihan gigi yang karies dan irigasi dengan cairan antiseptik hexadol kemudian dilakukan dressing dengan kapas iod kemudian kavitas ditutup dengan kapas. medikasi diberikan antibiotik gabungan untuk bakteri aerob dan anaerob dengan dosis disesuaikan untuk anak-anak, ibuprofen sirup dan paracetamol sirup. Observasi dilakukan 5 hari kemudian, tampak abses mulai sembuh dengan baik, dilakukan tes vitalitas, sondasi dan CE (+, ngilu), perkusi (-), dengan fakta pada waktu kontrol ditegakkan diagnosis periodontal abses yang disebabkan oleh terjebaknya makanan (food trapped) dengan akses masuk pada kavitas proksimal gigi 85. Kemudian dilakukan debridement lagi, aplikasi cavity cleanser, kalsium hidroksid light cured dan GIC, pasien pulang dengan senyum.....:)</div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-799089127510472972010-05-29T13:28:00.004+07:002010-05-31T08:15:42.129+07:00Ekstrusi Pasta kalsium Hidroksid pada antar waktu perawatan Endodontik : case report<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:qYVW2ZgFNoVQ3M"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 100px; height: 118px;" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:qYVW2ZgFNoVQ3M" border="0" alt="" /></a><br />Pasta Kalsium hidroksid terkadang kita gunakan dalam antar waktu perawatan endodontik sebagai medikamen dressing, kalo ternyata keluar ke jaringan periapikal bagaimana ya????<div><br /></div><div>Coba <a href="http://www.theendoblog.com/2009/04/resorption-of-calcium-hydroxide-paste.html">CEK DISINI...!!!</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-81196435909772976942010-05-29T13:18:00.004+07:002010-05-31T08:18:21.921+07:00File Patah??? ada solusinya.....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:21B42GH6rSZuVM"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 94px; height: 108px;" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:21B42GH6rSZuVM" border="0" alt="" /></a><br />Perawatan endodontik kadang bisa berubah menjadi sebuah tragedi, misalnya saat K-file yang kita gunakan patah di dalam saluran akar.<div><br /></div><div>Ada artikel yang bagus saya ambil dari sebuah blog endo (www.theendoblog.com), semoga bisa menambah wawasan kita...</div><div><br /></div><div><a href="http://www.theendoblog.com/2009/07/removing-broken-endodontic-file.html">LIHAT DI SINI...!!!</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-18196491853860368072010-05-26T10:10:00.005+07:002010-05-28T22:27:00.541+07:00Kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:6TEOE8fxwtTjBM"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 89px; height: 119px;" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:6TEOE8fxwtTjBM" border="0" alt="" /></a><p class="MsoNormal" align="center" style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: arial; ">Dok, kenapa jika saya sedang hamil, gigi dan gusi seringkali terasa sakit. Gusi mudah berdarah di beberapa tempat dan bentuknya berbenjol-benjol?</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Demikian keluhan ibu hamil ketika mengunjungi dokter gigi. Kehadiran anak bagi setiap keluarga adalah sesuatu yang sangat istimewa dan dinanti-nantikan kehadirannya. Kehamilan adalah masa-masa yang penuh perhatian, baik untuk ibu hamil juga si jabang bayi.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Pada saat ini ibu hamil betul-betul harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik, mengonsumsi berbagai jenis makanan dan vitamin demi kesehatan ibu dan bayinya. Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita, baik fisik maupun psikis.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Keadaan ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron. Saat kehamilan disertai berbagai keluhan lain seperti ngidam, mual, muntah termasuk keluhan sakit gigi dan mulut. Kondisi gigi dan mulut ibu hamil seringkali ditandai dengan adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Bentuk iritasi lokal ini berupa karang gigi, gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan ibu pada saat tidak hamil.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Pembesaran gusi ibu hamil biasa dimulai pada trisemester pertama sampai ketiga masa kehamilan. Keadaan ini disebabkan aktivitas hormonal yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar terhadap proses inflamasi/peradangan. Pembesaran gusi akan mengalami penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Pembesaran gusi ini dapat mengenai/menyerang pada semua tempat atau beberapa tempat (single/multiple) bentuk membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Pembesaran gusi ini di dunia kedokteran gigi disebut gingivitis gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum sering muncul pada trisemester pertama kehamilan. Keadaan di atas tidaklah harus sama bagi setiap ibu hamil.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Faktor penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2 bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">1. Penyebab primer</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa kehamilan sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan takut ketika menggosok gigi karena timbul perdarahan gusi atau ibu terlalu lelah dengan kehamilannya sehingga ibu malas menggosok gigi. Keadaan ini dengan sendirinya akan menambah penumpukan plak sehingga memperburuk keadaan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">2. Penyebab sekunder</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi wanita yang tidak hamil, di antaranya;</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu:<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. </span></span><span lang="FI"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan dilakukan.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="FI"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="FI"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal.<o:p></o:p></span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="FI"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="FI"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa kehamilan tidak terjadi, setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin. </span></span></span><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">(drg. R. Ginandjar Aslama Maulid)</span><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="SV"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Penulis adalah dokter gigi di RS Al Islam Bandung.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;">Sumber : pikiran-rakyat.com</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"> </span></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-family:arial;"> </span></o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4983580730397327785.post-39573667258942528262010-02-21T09:28:00.005+07:002010-02-21T10:47:32.191+07:00Dokter/dokter gigi Keluarga ??? bisa-bisa aja...!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghUGahVtwPRWibljeLKUjfgzpGrCqPtDI9AU8L-UeWRCBlWQssDQA2tSoUB0wZ_mEwRxsMyEfFDCB_459agS-c2GcehsWlZqUfcQlAor2Mk4A2S_XIwtXqSe7mcUHsY4FjZZ3WzotIdBea/s200/family+doctor.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 102px; height: 127px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghUGahVtwPRWibljeLKUjfgzpGrCqPtDI9AU8L-UeWRCBlWQssDQA2tSoUB0wZ_mEwRxsMyEfFDCB_459agS-c2GcehsWlZqUfcQlAor2Mk4A2S_XIwtXqSe7mcUHsY4FjZZ3WzotIdBea/s200/family+doctor.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Mungkin sahabat semua pernah membaca artikel tentang <a href="http://dentafiesta.blogspot.com/2008/11/dokter-gigi-keluarga-sebuah-tantangan.html">dokter gigi keluarga</a> di blog ini sebelumnya yang mengesankan program ini bagaikan sesuatu yang mustahil dilakukan di negara kita. Memang dalam konsep yang ideal akan sangat sulit dilakukan, apa sih konsep idealnya? yaitu paradigma sehat mulai dari penanggungjawab program dalam hal ini pemerintah, pelaksana program yaitu tenaga medis dan yang terakhir dan yang paling penting yaitu masyarakat sebagai user.<br />Mengapa paradigma itu menjadi sulit? atau dibuat sulit tepatnya? tidak lain karena belum adanya komitmen dari penanggungjawab untuk tidak berpolapikir instan, mengapa saya sebut instan? ya karena pemerintah dalam hal ini selalu mengesampingkan salah satu pilar utama pelayanan kesehatan yaitu preventif, selama ini tindakan preventif cenderung mengarah ke interseptif bahkan kuratif, padahal mereka tahu bahwa tanpa kesadaran preventif di masyarakat maka memang akan mustahil untuk meniadakan tindakan kuratif sedangkan tindakan kuratif itu berapapun biaya "penjaminan kesehatan" dari pemerintah saya jamin tidak akan cukup dan tidak akan merata.<br />Lalu mengapa bisa terjadi demikian? jawabannya mungkin akan sedikit berpolitik, tapi akan saya coba untuk menjawab. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di negara tercinta Indonesia ini suatu kementrian begitu berganti menteri maka akan berganti pula kebijakannya termasuk di sini kementrian kesehatan. Sehingga program seperti dokter keluarga yang notabene tidak bisa instan dan cenderung rumit ini menjadi tidak populer bagi sang menteri. bayangkan dalam waktu 5 tahun kementrian harus mampu membuat progress yang terlihat sehingga menjadi sebuah prestasi, maka sebagai manusia yang yang memiliki akal dan logika, maka sang menteri akan mengarahkan pada kebijakan instan tadi seperti misalnya program jaminan kesehatan (jamkesmas, jamkesda, jamkessos, dll.)<br /><br />Memang tidak ada yang meragukan bahwa program dokter keluarga itu sulit tapi kapan mau maju kalo tidak ada rintisannya, tentunya para dokter akan ingat bagaimana dulu saat latihan menyuntik pertama kali, latihan incisi (mengiris dengan pisau bedah-red) pertama kali tentu sulit bukan? yang dibutuhkan adalah suatu komitmen yang kuat dari pemerintah dalam hal ini depkes.<br /><br />Tahun 2007 di Kota Bontang dicanangkan pilot project pelayanan dokter/dokter gigi keluarga, bisa dibaca artikelnya di <a href="http://www.idionline.org/kategori/info_idi/53">SINI</a>, dalam artikel tersebut arahnya sudah tampak menuju ke arah yang benar yaitu bahwa yang namanya dokter keluarga itu harus berparadigma sehat, apa artinya? seorang dokter keluarga bukanlah seorang "penjaga gawang" yang menunggu orang sakit yang datang ke tempat praktek ,melainkan seorang <span style="font-style: italic;">stiker </span>yang menjemput bola. "bola" tersebut kemudian diolah dengan keilmuannya menjadikan masyarakat di wilayah kerjanya menjadi sehat dan apabila memang diperlukan barulah sebuah tindakan kuratif diberikan.<br />Semoga tetap berlanjut dan menular ke daerah-daerah yang lain. (Dimas)</div>Unknownnoreply@blogger.com0